Perhelatan Pertemuan Para Pemimpin Ekonomi APEC (APEC Leaders Meeting/AELM) menyepakati 2022 APEC Economic Leaders Declaration dan Bangkok Goals for the Bio-Circular-Green (BCG) Economy.
Bangkok Goals for BCG Economy berisi komitmen-komitmen APEC untuk terus memperkuat kerja sama di bidang ekonomi yang dapat berkontribusi positif terhadap agenda lingkungan dan proyek hijau. Thailand menyampaikan bahwa dokumen tersebut akan dapat memandu kerja keberlanjutan APEC ke depan, termasuk mitigasi perubahan iklim, perdagangan dan investasi berkelanjutan, konservasi lingkungan dan pengelolaan limbah untuk untuk para generasi mendatang.
Selain itu, dokumen tersebut diharapkan dapat mendukung kerja APEC dalam mengimplementasikan berbagai komitmen terkait isu inklusif, berkelanjutan, dan berimbang yang tercantum dalam Putrajaya Vision 2040 dan Aotearoa Plan of Actions, dengan mengaplikasikan Model Ekonomi BCG tersebut.
Dilansir dari kemlu.go.id pada Senin (21/11/2022), AELM membahas berbagai upaya dan terobosan yang perlu dilakukan APEC untuk mempromosikan perdagangan dan investasi yang berkelanjutan di tengah tantangan ekonomi yang sedang berlangsung dengan mitra dagangnya.
Selain itu, telah disepakati pula APEC Leaders’ Declaration 2022 yang berisi mengenai upaya untuk terus mendorong pemulihan ekonomi paska Covid-19 dan menjawab tantangan global, seperti inflasi, krisis energi, krisis pangan, dan ancaman kesehatan masa depan; upaya koordinasi pergerakan lintas batas dan meningkatkan kawasan Asia-Pasifik yang terbuka dan saling terhubung untuk mendorong pemulihan ekonomi; kerja sama dalam mendorong agenda lingkungan, salah satunya dengan transisi energi baru dan terbarukan; dukungan untuk meningkatkan partisipasi perempuan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan other groups with untapped economic potentials dalam perekonomian global serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Leaders’ Declaration ini juga mengadopsi secara penuh formulasi paragraph dalam Leaders Declaration G20 Bali mengenai situasi perang di Ukraina saat ini yang berdampak pada ekonomi global.
Sebagai informasi, APEC telah berkembang menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang dinamis dan salah satu forum regional terpenting di Asia-Pasifik. Sebagai pendiri dan anggota aktif APEC, Indonesia dan Thailand telah meletakkan lapisan dasar yang kuat untuk kerja sama ekonomi bilateral dan regional yang erat, untuk kepentingan berkelanjutan dari dua ekonomi terbesar di kawasan ASEAN.
Indonesia dan Thailand diuntungkan dengan menjadi anggota aktif APEC karena APEC berupaya memfasilitasi pergerakan barang, jasa, investasi, dan orang lintas perbatasan secara lebih mudah. Hal ini antara lain dilakukan melalui penerapan prosedur bea cukai yang lebih cepat tasan, iklim bisnis yang lebih menguntungkan, dan menyelaraskan peraturan dan standar di seluruh wilayah. Inisiatif APEC untuk menyinkronkan sistem regulasi merupakan langkah kunci untuk mengintegrasikan ekonomi Asia-Pasifik.
Untuk diketahui, AELM telah berlangsung pada 18-19 November 2022 kemarin dan dibuka oleh Y.M. Prayut Chan-o-cha Perdana Menteri Thailand sebagai Ketua APEC tahun 2022 di Queen Sirikit National Convention Centre (QSNCC) Bangkok. Turut hadir pula para Pemimpin Ekonomi APEC termasuk Joko Widodo Presiden RI pada rangkaian pertemuan APEC tanggal 18 November 2022. Sementara pada tanggal 19 November 2022, Joko Widodo diwakili oleh Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Pada tanggal 19 November 2022, AELM ditutup dengan penyerahan “Chalom” kepada Kamala Haris Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) sebagai simbol serah terima keketuaan APEC dari Thailand kepada AS untuk tahun 2023.(rum/ipg)