Sabtu, 23 November 2024

Dua Orang Warga Cianjur Dilaporkan Meninggal Dunia Pascagempa Magnitude 5,6

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Reruntuhan bangunan pascagempa M 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Foto: BNPB

Gempa bumi dengan magnitude (M) 5,6 yang pusatnya berada di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, terjadi siang hari ini, Senin (21/11/2022), sekitar pukul 13.21 WIB.

Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, ada dua orang warga yang meninggal dunia, dan empat orang warga mengalami luka-luka.

Getaran gempa bumi tersebut terasa sampai di sejumlah daerah Jakarta dan sekitarnya.

Selain itu, ada sejumlah rumah dan bangunan fasilitas umum yang mengalami kerusakan pascakejadian tersebut.

“Tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan di wilayah. Data sementara per pukul 14.11 WIB, rumah rusak berat sebanyak 7 unit,” ujar Abdul Muhari Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Senin (21/11/2022), dalam keterangannya di Jakarta.

Di samping bangunan rumah, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mendapatkan laporan satu bangunan pondok pesantren rusak berat, dan RSUD Cianjur rusak sedang.

Kerusakan fasilitas publik yang masih diidentifikasi tingkat kerusakan, antara lain gedung pemerintah dua unit, tiga unit fasilitas pendidikan, dan satu tempat ibadah.

Di luar wilayah Cianjur, BPBD Kabupaten Bogor melaporkan dua rumah warga rusak. Guncangan gempa dirasakan selama 5-7 detik.

Sementara, BPBD Kota Sukabumi menginformasikan warganya merasakan guncangan cukup kuat selama 7-10 detik. Sedangkan di wilayah Kabupaten Sukabumi, BPBD setempat menyampaikan adanya guncangan kuat sekitar 5-7 detik.

Begitu juga di wilayah Kabupaten Bandung yang warganya merasakan guncangan sedang selama 5-7 detik.

Pusdalops BNPB mendapatkan laporan lain adanya warga yang merasakan guncangan, seperti di DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kota Bogor dan Kabupaten Garut. Warga di sejumlah wilayah tersebut merasakan guncangan gempa dengan intensitas lemah hingga kuat.

BPBD yang wilayahnya merasakan gempa sudah melakukan pemantauan dampak gempa.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau modified Mercalli intensity, wilayah Cianjur V-VI MMI, Garut dan Sukabumi IV-V MMI, Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah III MMI, Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta dan Depok II – III MMI.

“Berdasarkan kajian inaRISK, sebanyak 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi,” papar Muhari.

Lebih lanjut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi.

Warga di wilayah terdampak gempa bisa melakukan pengecekan struktur bangunan sebelum memasuki rumahnya pascagempa.

“Pastikan tidak ada kerusakan struktur seperti kerusakan tiang rumah, kuda-kuda atap, dan kerusakan struktur lainnya. Di samping itu, tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dengan terus mengikuti pemutakhiran data dari instansi berwenang,” tegasnya.(rid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs