Presiden Perintahkan Menteri Hati-hati Keluarkan Kebijakan Terkait Hajat Hidup Rakyat

Joko Widodo Presiden mengatakan, negara-negara di dunia harus menghadapi ancaman krisis di berbagai sektor.

Belum selesai krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19, ada lagi acaman krisis pangan dan energi akibat perang Rusia dan Ukraina.

Untuk menghindari berbagai krisis di Tanah Air akibat faktor internal dan eksternal, Jokowi memerintahkan para menteri berhati-hati mengeluarkan kebijakan, terutama yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi, siang hari ini, Senin (21/11/2022), di tengah acara Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII, yang berlangsung di Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Di hadapan para pengusaha nasional, Kepala Negara menyebut Inggris sebagai salah satu negara yang belum lama melakukan kesalahan menerapkan kebijakan.

Kebijakan pemerintah yang tidak tepat mengakibatkan kacaunya perekonomian Inggris, hingga memicu persoalan sosial dan politik.

“Hati-hati membuat kebijakan. Begitu salah sedikit, bisa berdarah-darah dan itu sudah ada contohnya. Inggris salah sedikit kebijakan, salah membuat policy hasilnya bisa ke mana-mana. Itu yang kita tidak mau. Saya selalu berpesan kepada seluruh menteri, hati-hati membuat kebijakan dalam posisi yang sangat rentan seperti sekarang,” tegasnya.

Lebih lanjut, Jokowi Presiden mengatakan masih sering meninjau pasar-pasar tradisional, di tengah kunjungan kerja ke berbagai daerah.

Peninjauan langsung ke lapangan dilakukan RI 1, untuk mendengar pendapat atau masukan para pelaku usaha serta konsumen, terkait kebijakan yang diterapkan Pemerintah.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga meminta semua pihak termasuk pengusaha yang akan menjadi calon pemimpin nasional menjaga kondusifitas politik di Tanah Air.

Dia berharap, semua calon presiden dan wakil presiden mendatang mengedepankan adu ide dan gagasan, untuk membawa Indonesia lebih baik lagi.(rid/ipg)