Sabtu, 23 November 2024

Rupiah Awal Pekan Melemah di Tengah Harapan Perlambatan Bunga The Fed

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi, uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Foto: Antara

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah di tengah ekspektasi perlambatan kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).

Rupiah pagi ini melemah tujuh poin atau 0,04 persen ke posisi Rp15.691 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.684 per dolar AS.

Ariston Tjendra pengamat pasar uang saat dihubungi Antara di Jakarta pada Senin (21/11/2022), mengatakan aktivitas pasar terhadap aset berisiko terlihat membaik dengan kenaikan indeks-indeks saham global.

“Membaiknya sentimen pasar ini karena berkembang ekspektasi bahwa bank sentral AS bakal melambatkan kenaikan suku bunga acuannya karena kenaikan inflasi AS mulai menurun,” ujar Ariston.

Selain itu, Ariston juga menyampaikan dari pejabat The Fed pekan lalu bahwa, kenaikan suku bunga acuan The Fed masih berlanjut karena tingkat inflasi AS masih tinggi.

“Ini yang turut memberikan tekanan ke aset berisiko termasuk rupiah di akhir pekan kemarin,” kata Ariston.

Sementara di dalam negeri, Ariston melanjutkan bahwa pemicu pelemahan rupiah terhadap dolar AS karena masalah suplai dan permintaan dolar AS.

“Permintaan dolar AS cenderung meningkat menjelang akhir tahun untuk berbagai kebutuhan korporasi,” ujar Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah berpotensi melemah ke arah Rp15.700 – Rp15.730 per dolar AS dengan potensi penguatan di kisaran Rp15.650 per dolar AS untuk hari ini.

Sebelumnya, pada Jumat (18/11/2022) lalu, rupiah ditutup melemah 21 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp15.684 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.663 per dolar AS. (ant/tik/bil)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs