Jumat, 22 November 2024

Eri Cahyadi Minta Penerima Program Rutilahu Tidak Uangkan Rumahnya

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat menyerahkan kunci program Rutilahu kepada salah satu warga penerima, Sabtu (19/11/2022). Foto: surabaya.go.id

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, pada Sabtu (19/11/2022) kemarin, menyerahkan delapan kunci rumah hasil dari program rumah tidak layak huni (Rutilahu) Dandan Omah, kepada warga pemilik di Wilayah Kecamatan Tandes.

Dalam penyerahan tersebut, Eri berharap agar para pemilik nantinya bisa menjaga, merawat dan tidak menjual rumahnya yang baru direnovasi itu.

“Jadi harus dipelihara, selain itu tidak boleh dikontrakkan atau dijual selama lima tahun dan perawatannya harus dilakukan secara mandiri oleh pemiliknya,” kata Wali Kota dikutip surabaya.go.id, Minggu (20/11/2022).

Kata Eri, Pemerintah Kota (Pemkot) bukan hanya menyerahkan rumah yang telah rampung dibenahi, akan tetapi ia bersama jajarannya akan memberikan fasilitas pelatihan kepada pemiliknya. Tujuannya, agar penerima program Rutilahu tidak bergantung pada Pemkot Surabaya.

“Kita berikan pemberdayaan masyarakat dan pekerjaan, sehingga mereka nantinya bisa merawat rumahnya. Itu yang saya tekankan,” ujarnya.

Mantan Kepala Bappeko Pemkot itu menerangkan, para penerima program Rutilahu itu dipersilakan memilih 23 item wirausaha yang digerakkan oleh Pemkot. Di antaranya, ada toko kelontong, menjahit, peternakan, pertanian, membuat batako, dan masih banyak lainnya.

“Maka dari itu saya pesan kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kerukunan dan guyub di kampungnya, begitu pula dengan lurah dan camat. Ketika kampung itu guyub dan lestari, nanti sesama warga itu akan saling menguntungkan,” terangnya.

Sementara itu, Irvan Wahyudrajad Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya, menyampaikan sebelumnya anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2022 Pemkot Surabaya telah disiapkan dana untuk 900 unit Rutilahu. Dari jumlah itu, yang sudah terealisasi ada 700 Rutilahu.

“Jumlah itu termasuk yang ada di Kecamatan Tandes, totalnya ada 43 rumah yang kita rehab. Dari jumlah tersebut, sudah selesai dikerjakan ada 29 rumah,” kata Irvan.

Dia menjelaskan, rumah yang dibenahi itu rata-rata mengalami kebocoran pada atap rumah. Bahkan, ada beberapa rumah yang terlalu rendah hingga kebanjiran ketika curah hujan tinggi.

“Semua kita perbaiki, termasuk kami keramik lantainya, jambannya kita benahi dan kita tinggikan rumahnya. Sebisa mungkin rumah itu tampak layak huni dan sehat,” jelasnya.

Adapun Choiri salah satu penerima program Rutilahu, mengaku bersyukur setelah rumahnya dibenahi oleh Pemkot. Dia mengaku sebelum rumahnya dibenahi, terjadi kebocoran ketika curah hujan tinggi.

“Alhamdulillah sudah nggak takut kebocoran lagi. Terima kasih Pak Wali Kota sudah membenahi rumah saya,” ucapnya.(bil/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs