Jumat, 22 November 2024

Kartini dan Diponegoro Sosok Pahlawan di Uang Pertama Terbitan Bank Indonesia

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Uang kertas pecahan Rp100 tahun 1992 dan uang kertas pecahan Rp5 tahun 1952. Foto: Bank Indonesia

Hari Pahlawan tentu saja pengingat, bahwa bangsa dan negara ini lahir dan bertahan karena pengorbanan ribuan atau jutaan pahlawan yang tak bisa dituliskan satu persatu. Jasa-jasanya selalu menggugah patriotisme dan nasionalisme generasi berikutnya. Namanya tak hanya menghiasi lembaran sejarah, tetapi juga di lembaran uang rupiah.

Pada terbitan pertamanya, Bank Indonesia menampilkan uang bergambar pahlawan dalam Seri Kebudayaan tahun 1952. Bagi Indonesia sebagai negara yang kala itu masih belia dan kerap menghadapi berbagai kegentingan, kemunculan sosok pahlawan dalam uang menjadi hal yang amat penting. Sebab, di sana tersimpan spirit untuk memperkuat kebangsaan dan persatuan. Lewat sosok pahlawan, ada keteladan yang menjadi daya rekat anak bangsa.

Lantas, siapakah sosok pahlawan yang ditampilkan dalam uang terbitan pertama Bank Indonesia? Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia, Rabu (16/11/2022) Pahlawan tersebut adalah Kartini dan Diponegoro.

R.A Kartini yang dikenal sebagai tokoh emansipasi perempuan di Indonesia muncul di uang kertas pecahan Rp5 pada tahun 1952. Di bagian utama uang tersebut terdapat gambar R.A Kartini dengan ukiran stilisasi dua burung dan motif kelok paku yang mengelilingi bagian tengah sehingga menyerupai bingkai. Sedangkan, di bagian belakang terdapat gambar pohon kalpataru atau pohon kehidupan yang diapit kipas terkembang.

Masa penggunaan uang kertas pecahan Rp5 itu sekitar sembilan tahun dan ditarik oleh Bank Indonesia pada tahun 1961. Gambar Kartini kembali muncul di bagian depan uang kertas nominal Rp10.000 tahun 1985.

Tak hanya Kartini, nama Pangeran Diponegoro yang dikenal sebagai pemimpin perang terbesar melawan Belanda di tanah Jawa, juga diabadikan dalam uang rupiah terbitan pertama. Diponegoro muncul pada uang kertas Rp100 Seri kebudayaan tahun 1952.

Pada bagian depan uang tersebut terdapat gambar Diponegoro serta ukiran burung Garuda sebagai hewan mitologi Hindu yang menjadi kendaraan Dewa Whisnu. Di bagian belakang terdapat corak stilisasi burung Garuda yang saling berhadapan. Di tahun yang sama, dikeluarkan koin Diponegoro nominal 50 sen. Nominal 50 sen dikeluarkan lagi pada 1954, 1955 dan 1957. Bank Indonesia kembali menerbitkan uang kertas emisi Diponegoro nominal Rp1.000 di tahun 1975.(gat/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs