Sabtu, 23 November 2024

Rupiah Melemah 39 Poin Seiring Jatuhnya Rudal di Polandia

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Petugas menghitung uang rupiah dan dolar AS di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, KCU Melawai, Jakarta, Selasa (16/8/2022). Foto: Antara

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (16/11/2022) pagi, melemah terdampak situasi geopolitik seiring jatuhnya rudal yang diduga milik Rusia di wilayah Polandia.

Seperti dilansir dari Antara, rupiah pagi ini melemah 39 poin atau 0,25 persen ke posisi Rp15.577 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.538 per dolar AS.

“Pasar menjauhi aset -aset berisiko dibalik memanasnya ketegangan politik setelah dikabarkan rudal yang diduga milik Rusia menyerang perbatasan Polandia dengan Ukraina dan menewaskan dua orang yang memicu kekhawatiran akan risiko terbaru seiring Polandia adalah anggota NATO,” kata Faisyal analis Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Kendati demikian, temuan beberapa hal yang diutarakan Andrzej Duda Presiden Polandia nampak menenangkan pasar.

Duda menyebutkan bahwa misil yang menewaskan warganya diduga misil Rusia yang sudah ditembak oleh pasukan Ukraina, dan jatuh di dekat perbatasan Ukraina, sehingga sangat kecil kemungkinan ada serangan lanjutan yang mengarah ke Polandia.

Walau begitu, AS sudah menggerakkan pasukan NATO untuk bersiaga memasuki wilayah Ukraina untuk menekan pasukan Rusia.

Sementara itu, dolar AS diprediksi melemah yang dipicu oleh Federal Reserve yang mungkin akan bertindak kurang agresif pada pertemuan selanjutnya

Rilis data indeks harga produsen AS yang dirilis semalam yang hasilnya lebih rendah dari estimasi memperkuat proyeksi investor bahwa inflasi mungkin telah mereda.

Data indeks harga produsen AS terbaru menunjukkan harga-harga grosir naik 0,2 persen pada Oktober, lebih rendah dari ekspektasi untuk kenaikan 0,5 persen.

Untuk tingkat tahunan, indeks harga produsen juga hanya tumbuh 8 persen, lebih rendah dari kenaikan 8,4 persen pada September.

Pelemahan dolar AS juga dipicu oleh pernyataan Christopher Waller Anggota Dewan Gubernur Fed yang mengatakan bahwa data minggu lalu hanya bagian dari gambaran yang lebih besar dan poin data lainnya harus dipertimbangkan sebelum menarik kesimpulan apapun.

Dia juga mengindikasikan bahwa The Fed akan mempertimbangkan untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga, namun penjedaan untuk kebijakan suku bunga tidak akan terjadi.

Selain itu, Lael Brainard Wakil Ketua The Fed mengisyartkan potensi perlambatan kenaikan suku bunga dalam pernyataan yang dibuat olehnya pada Senin (14/11/2022).

Pada Selasa (15/11/2022) lalu, rupiah ditutup melemah 18 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp15.538 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.520 per dolar AS.(ant/gat/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs