Jumat, 22 November 2024

Dokter: Jus Buah Tidak Dianjurkan untuk Anak di Bawah Satu Tahun

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi jus buah. Foto: Pixabay

Herbowo Agung Dokter Spesialis Anak mengatakan bahwa anak di bawah usia satu tahun, tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi jus buah karena berbentuk cair dan anak jadi mudah kenyang.

“Yang jadi masalah karena serat buah tinggi dan itu mengenyangkan, tidak bisa bikin gemuk. Jadi disarankan di bawah umur satu tahun tidak boleh,” tuturnya, Senin (14/11/2022), dikutip Antara dalam diskusi mengenai konsumsi manis pada anak di Jakarta.

Herbowo mengatakan untuk anak yang sudah besar juga sangat dibatasi setidaknya satu atau dua gelas sehari agar tidak mengganggu nafsu makannya dan lebih disarankan untuk memberi buah potong segar agar melatih anak makan serat dan latihan mengunyah.

Dokter Spesialis Anak itu juga menyampaikan bahwa konsumsi gula menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia pada bayi usia enam sampai delapan bulan, hanya boleh diberikan setengah sampai satu sendok teh, sedangkan usia delapan bulan sampai 12 bulan bisa diberi tambahan gula pada makanannya sebanyak setengah sampai satu setengah sendok teh.

Saat memasuki usia dua tahun ke atas sampai 18 tahun, konsumsi gula hariannya sudah mendekati kebutuhan harian dewasa yaitu 25 gram sehari, sedangkan pada dewasa kebutuhan gula harian yang dikonsumsi mencapai 50 gram.

“Jadi patokannya dua sampai 18 tahun, kebutuhannya setengah dewasa, 18 tahun ke atas itu 50 gram. Anak pun tidak boleh sebanyak dewasa. Artinya anak SMP hingga SMA juga harus hati-hati kadang konsumsi gula melebihi orang dewasa,” tegasnya.

Menurut Herbowo, gula pada susu formula maupun susu Ultra High Temperature juga dapat mengakibatkan gula menumpuk pada tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan. Selain itu, orang tua juga perlu memperhatikan asupan susu agar tidak mengganggu pola makannya, terlebih untuk anak usia di bawah satu tahun.

“Walaupun gulanya secara komposisi baik, tapi kalau berlebihan akhirnya jumlahnya juga akan jadi banyak. Susu juga bisa membuat gigi rusak kalau terlalu banyak karena pakai dot,” ucap Dokter di Rumah Sakit Hermina Jatinegara ini.

Untuk mengontrol gula harian, Herbowo mengatakan banyak masyarakat menggunakan pemanis buatan yang diklaim indeks glikemiknya rendah atau yang dikhususkan untuk penderita diabetes. Namun, hal itu akan sama saja dengan menggunakan gula biasa jika dikonsumsi secara berlebihan karena kadar gulanya yang sedikit.

“Pemakaiannya harus dikontrol dengan baik kalau berlebihan gulanya juga akan menumpuk, bahkan buah-buahan pun kalau dikonsumsi berlebihan bisa saja gulanya menumpuk walaupun akan sangat sulit sekali untuk bisa makan buah sampai akhirnya gulanya berlebihan,” pungkasnya.

Herbowo menjelaskan konsumsi buah menjadi pilihan terbaik untuk membatasi jumlah gula dalam tubuh karena sebanyak apapun asupan buah yang manis sekalipun, tidak bisa menyeimbangkan kadar gula pada pemanis buatan.(ant/rum/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs