Menpora: Guru Olahraga Berperan Menjaring Talenta Atlet Usia Dini

Zainudin Amali Menteri Pemuda dan Olahraga menegaskan, guru olahraga berperan penting tidak hanya membangun budaya olahraga di sekolah, tetapi juga menjaring potensi maupun talenta usia dini di kalangan pelajar.

Saat membuka Rapat Kerja Nasional Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS) di Jakarta, Jumat (11/11/2022), Zainudin menekankan pentingnya guru olahraga pada tingkat SD, SMP, dan SMA guna meningkatkan budaya olahraga demi terciptanya sumber daya manusia bugar serta meningkatkan bibit unggul. Dari situ, potensi siswa dapat terlihat.

“Sekarang saudara-saudara sekalian mungkin satu-satunya guru yang terorganisir sampai tingkat nasional. Sekretariatnya ada di Kemenpora. Nah ini harusnya bangga dan lebih percaya diri. Tugas saudara-saudara membangun sumber daya manusia yang tangguh dan unggul,” ujar Zainudin, Antara mengutip dari laman resmi Kemenpora, Jumat (11/11/2022).

Dikdik Setia Munardi Ketua Umum IGORNAS berharap, sinergi dan kerja sama dengan Kemenpora dapat terus dilakukan untuk menyukseskan program unggulan yakni Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Dalam rapat IGORNAS, Didik menyampaikan kepada perwakilan dari seluruh provinsi demi menyusun dan melakukan perbaikan-perbaikan program yang selaras dengan tujuan DBON, yakni menciptakan generasi emas Indonesia yang sehat, bugar dan aktif serta meningkatkan prestasi olahraga nasional di panggung dunia.

“Kami juga sudah melakukan berbagai hal dan ada yang belum tuntas. Yang telah tuntas tentu kami akan melakukan evaluasi dalam rapat kerja nasional ini. Pada rakernas ini juga kami mengundang pengurus dari seluruh provinsi. Kami harap penyusunan program untuk tahun depan akan lebih baik lagi,” kata dia.

IGORNAS dibentuk pada 2021 dan disahkan oleh Menpora pada Maret lalu. Kehadiran mereka juga sebagai upaya untuk memberdayakan guru olahraga di Indonesia.

IGORNAS merupakan organisasi guru olahraga nasional yang pertama untuk mewadahi guru-guru olahraga SD, SMP, SMA, mulai dari tingkat daerah hingga provinsi. Keseluruhan anggota mencapai 600-700 ribu orang yang mewakili 34 provinsi di Indonesia.

“Kami siap berkolaborasi dengan Kemenpora dan pemerintah daerah serta melakukan perbaikan-perbaikan yang ada,” pungkas Dikdik.(ant/tik/ipg)