Jumat, 22 November 2024

Satgas PMK: Ternak di Jawa Timur Masuk Skala Prioritas Pengobatan dan Vaksinasi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Suharyanto Kepala BNPB/Satgas PMK. Foto: Biro Pers Setpres

Suharyanto Ketua Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mengatakan hewan ternak di Provinsi Jawa Timur masuk dalam skala prioritas program pengobatan dan vaksinasi untuk mencegah penyakit mulut dan kuku.

“Tolong kepada pemerintah daerah segera bahu membahu mempercepat penanganan PMK,” kata Suharyanto di Jakarta, Rabu (9/11/2022) malam.

Mengutip Antara, satgas PMK menekankan pentingnya lima strategi penanganan PMK, di antaranya pengobatan, biosecuriti, vaksinasi, testing, dan potong bersyarat.

Dia mengemukakan bahwa Provinsi Jatim merupakan populasi ternak terbesar di Indonesia, terutama sapi. Maka dari itu, Jatim menduduki posisi tertinggi secara nasional terkait kasus aktif PMK.

“Jawa Timur termasuk daerah dengan tingkat kesembuhan yang relatif rendah,” ujar Suharyanto yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Persentase kesembuhan kasus PMK di Jawa Timur sebesar 78,57 persen, di bawah Jawa Tengah 81,73 persen dan Jawa Barat 82,87 persen.

Suharyanto meminta agar pengobatan untuk hewan ternak dipastikan berlangsung optimal, termasuk ketersediaan obat. Jika stok berkurang, segera dilaporkan.

“Pengobatan tidak hanya bergantung pada pengadaan yang dilakukan pemerintah,” katanya.

Suharyanto juga menyarankan kepada para peternak bisa menggunakan obat-obatan tradisional seperti memberikan campuran citrun makanan, molases, dan air untuk pengobatan di mulut hewan.

Sementara pengobatan kaki dan kuku bisa menggunakan cuka dan air dengan perbandingan 1:2. Kemudian, campuran tersebut disemprotkan di luka kaki tiga kali sehari.

Usai pengobatan, hewan rentan PMK bisa diberikan pakan singkong yang diparut dan dicampurkan molases.

Selain itu, dia juga mengingatkan untuk biosekuriti dilaksanakan kembali. Hal ini untuk mencegah penularan virus mengingat di Jatim setiap harinya masih terjadi penularan.

“Pastikan dan cek peralatan serta perlengkapan untuk biosekuriti masih tersedia atau tidak. Kalau kurang, sekali lagi saya tekankan segera laporkan, kami akan kirim bantuan,” katanya.

Di sisi lain, Suharyanto memuji capaian vaksinasi PMK di Jawa Timur yang terbaik di Indonesia.

“Saya sangat mengapresiasi dan meminta daerah lain mencontoh Jawa Timur untuk vaksinasi hewan rentan PMK,” katanya.

Jawa Timur telah memvaksinasi PMK sebanyak 1.658.532 hingga Jumat (4/11/2022). Suntikan itu mencapai 80,32 persen dari alokasi vaksin yang diberikan pemerintah pusat sebanyak 2.064.985 dosis.

Sebanyak 180.982 ekor ternak terjadi kasus PMK di Jawa Timur. Dari jumlah itu 154.569 sembuh, 21.445 masih sakit, 2.768 mati, dan 2.200 ekor dipotong.

Kata Suharyanto, sebanyak delapan dari 38 kabupaten/kota dinyatakan tidak ada kasus baru. Mencakup Kota Situbondo, Kota Madiun, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Blitar, dan Kota Batu.(ant/tik)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs