Puan Maharani Ketua DPR RI mengunjungi Busan Indonesia Center (BIC) usai memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dari Pukyong National University (PKNU), Korea Selatan. Ia pun mendorong promosi budaya Indonesia, khususnya kepada generasi muda Korea.
Puan datang ke Busan Indonesia Center yang terletak di Guemgok Dae Ro 357, Busan, Senin (7/11/2022) sore waktu setempat. BIC merupakan gedung multifungsi seluas 400 meter persegi dengan lima lantai yang berada di jalan utama yang diberi nama salah satu kota di Indonesia, yaitu Jalan Surabaya.
Nama Jalan Surabaya diberikan sebagai penghargaan karena Busan dan Surabaya bekerja sama sebagai sister city. Di BIC yang diresmikan pada tahun 2012 terdapat patung hiu dan buaya, simbol Kota Surabaya. Jalan Surabaya merupakan satu-satunya jalan dengan nama asing di Busan.
Di dalam BIC dapat dirasakan nuansa Indonesia yang membumi. Sebab terdapat aneka masakan, kerajinan tangan dan produk-produk khas Indonesia yang disajikan dan dipamerkan untuk pengunjung yang datang.
Puan kemudian berdialog dengan para pelaku UMKM dan unsur pemerintahan lokal. Ia juga sempat melihat berbagai produk khas Indonesia karena di BIC juga dipamerkan buku-buku bahasa dan sastra Indonesia, rumah adat dan baju tradisional, batik, peta budaya, wisata, cagar alam, panorama Indonesia, santri, dan produk UMKM Indonesia.
“Terima kasih atas undangan untuk berkunjung ke Busan Indonesia Center (BIC). Ini merupakan kesempatan yang berharga bahwa kita semua dapat berkumpul dan hadir di BIC, yang merupakan oase tentang Indonesia di Kota Busan,” kata Puan.
BIC juga menjadi tempat untuk pagelaran pertunjukan seni budaya dan kegiatan keakraban bernuansa Indonesia. Di pusat promosi Indonesia tersebut juga memutar lagu pop Indonesia, bahkan menayangkan saluran televisi Indonesia.
Tak hanya itu, BIC pun memiliki fasilitas tur virtual situs arkeologi Trowulan dengan memanfaatkan Virtual Reality (VR). BIC juga menjadi kantor sekaligus pusat promosi organization untuk kota-kota Asia Pasifik.
“Kita menyaksikan ada Café Batavia di bawah ruangan ini, yang juga menjual kopi-kopi Indonesia. Saya menyambut baik inisiatif BIC ini dan berbagai programnya yang dapat mendorong persahabatan kedua negara,” ujar Puan.
Puan mengapresiasi peran Profesor Kim Soo-il, Ketua Busan Indonesia Center. Profesor Kim lah yang berinisiatif dan berkontribusi membangun BIC untuk mempromosikan Indonesia di Korea Selatan.
Puan lalu menyinggung soal hubungan Indonesia dan Korea yang telah berkembang pesat.
“Tahun depan kita akan merayakan 50 tahun pembentukan hubungan diplomatik. Meski demikian, hubungan ini harus terus dipupuk dan dibina. Hubungan baik ini tidak dapat dibiarkan berjalan sendiri secara otomatis, kita harus mengupayakan peningkatan, dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman,” tuturnya.
Terlepas dari hubungan diplomatik maupun bilateral, menurut Puan, hubungan masyarakat kedua negara juga perlu semakin dipererat untuk menjadi fondasi bagi kokohnya hubungan Indonesia dan Korea.
“Hubungan resmi antar pemerintah bisa mengalami pasang dan surut, namun jika hubungan antar masyarakatnya kuat, maka hubungan kedua negara tetap berjalan baik,” jelas Puan.
“Dalam kaitan inilah, BIC dapat berperan dalam mengembangkan hubungan antar masyarakat Indonesia dengan Korea secara langsung,” lanjut mantan Menko PMK itu.
Oleh karenanya, BIC didorong untuk memberi perhatian lebih terhadap pengenalan Indonesia bagi generasi muda Korea. Hal ini lantaran pemuda pemudi-lah yang akan menjadi pimpinan di masa depan.
“Seperti halnya K-Pop sudah cukup dikenal di kalangan muda Indonesia. Tentu sebaliknya kita perlu mendorong anak muda Korea juga mengenal luas mengenai Indonesia dan budaya Indonesia,” ungkap Puan.
Dalam pengembangan hubungan kedua negara, BIC pun diharapkan dapat menjadi platform untuk pengenalan dan pengembangan kerja sama seperti dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan pariwisata.
BIC juga diharapkan untuk terus berkoordinasi dengan KBRI dalam menjalankan program-programnya. Sehingga, kata Puan, dapat tercipta program yang bersinergi, saling melengkapi, dan saling memperkuat.
“Saya mengajak kita semua untuk terus memperkuat persahabatan antar masyarakat kedua negara, yang selanjutnya dapat berkontribusi bagi kokohnya hubungan Indonesia–Korea di masa depan. Terima kasih, Kamsahamnida,” sebutnya.
Sementara itu, Prof Kim Soo-il yang ikut menyambut Puan menyatakan alasannya membangun BIC. Berawal saat ia masih mahasiswa dan melihat Korea Center di Jakarta.
“Saya harus bangun Indonesia Center, jadi kita bangun Busan Indonesia Center untuk mempromosikan Indonesia,” terang Prof Kim.(faz/ipg)