Jumat, 22 November 2024

Wanita yang Dilaporkan Hilang ke SS saat Sebrangi Selat Bali, Ditemukan Tewas di Perairan Jembrana

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Pixabay

Maria Christina (53) warga Malang yang sempat dilaporkan hilang kepada Radio Suara Surabaya (SS), Jumat (4/11/2022) petang lalu, ternyata sudah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa perairan selat Bali.

Maria ditemukan mengapung di tengah laut oleh seorang nelayan di Perairan Pengambengan Jembrana, pada Sabtu (5/11/2022) pagi sekitar Pukul 07.00 WITA.

Sebelumnya, Ermanto suami Maria melaporkan telah kehilangan istrinya itu, sejak Selasa (1/11/2022) pekan lalu pada Radio SS. Maria hilang saat pulang dari Bali bersama suaminya, dengan menaiki kapal penyebrangan.

Saat berada di atas kapal, Maria izin ke suaminya untuk jalan-jalan di deck kapal. Namun hingga kapal bersandar, Maria tidak kunjung kembali.

“Saya cari dan tungguin istri saya tidak ketemu-ketemu. Saya posisi lagi charge (isi baterai) handphone di dalam, tapi istri saya sempat izin mau ke anjungan kapal,” ujar Ermanto, Jumat.

Dia pun sempat melaporkan hal tersebut kepada petugas kapal. Namun, kata Ermanto, CCTV kapal tersebut dalam kondisi tidak berfungsi sehingga sehingga tidak merekam lokasi Maria. Ermanto lantas melaporkan berita kehilangan anggota keluarganya itu pada Radio SS, pada Jumat petang.

Selanjutnya, keesokan harinya pada Sabtu pagi, beredar sebuah berita penemuan sesosok jenazah wanita mengapung dalam kondisi telungkup, oleh nelayan Desa Pengambengan, Jembrana, Bali. Jenazah wanita itu ditemukan menggunakan baju warna biru bertuliskan Pramuka, dan mengenakan rok berwarna biru tua.

Petugastim Inafis Polres Jembrana kemudian mengevakuasi jenazah tersebut ke RSU Negara untuk dilakukan identifikasi. Hasilnya, dinyatakan bahwa identitas dari jenazah tersebut identik dengan Maria yang dilaporkan hilang.

Begitu mengetahui informasi tersebut, pihak keluarga mendiang langsung berkomunikasi dengan petugas di Bali untuk menjemput jenazah korban untuk dibawa ke Malang.

Daru Bijanto, sepupu dari Maria mengatakan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di jenazah korban. Namun, masih belum diketahui bagaimana Maria bisa terjatuh dari kapal hingga terombang-ambing di laut.

“Jenazahnya sampai Malang hari Minggu dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB. Memang (korban) pernah punya riwayat gangguan jiwa, tapi sudah dinyatakan sembuh,” ungkapnya pada Radio SS, Senin (7/11/2022) siang.

Saat ini, kata Daru, jenazah dari sepupunya itu sedang dilakukan proses penyemayaman sebelum dilanjutkan ke kremasi. Ia juga mengungkapkan, bahwa pihak kapal penyeberangan juga telah meminta maaf atas tidak berfungsinya CCTV kapal, dan akan melakukan evaluasi terkait dengan keamanan penumpang.

Sementara itu, Ermanto istri Maria turut berharap agar pihak kapal segera melakukan evaluasi terkait keamanan dan CCTV. Ia tidak ingin kejadian nahas yang dialaminya, menimpa orang lain.

“Terimakasih saya ucapkan lagi ke Radio SS, sudah dibantu untuk menginformasikan istri saya laporkan hilang sampai ketemu saat ini. Semoga tidak terulang ke orang lain lagi,” ungkap Ermanto. (bil/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs