Sabtu, 23 November 2024

Alokasi Bus Listrik dari Menteri Perhubungan Usai G20 Akan Lengkapi Rute Angkutan Umum di Surabaya

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi, Bus Listrik Merah Putih E-Inobus buatan PT. INKA Madiun, saat dipamerkan di depan Gedung Pemerintahan Provinsi Jatim, Kamis (15/9/2022). Foto: Humas Pemprov Jatim

Surabaya menjadi salah satu daerah yang akan mendapat alokasi bus listrik 2023 mendatang usai dipakai pada acara KTT G20 di Bali. Hal itu disampaikan oleh Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan RI, wacananya sekitar 30 unit bus listrik akan dihibahkan untuk Kota Surabaya.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan, kendaraan hibah itu akan melengkapi rute angkutan umum yang belum ada.

Meski masih menunggu gelaran G20 yang baru dilaksanakan 15-16 November 2022 mendatang, Eri mengaku sedang merencanakan rute jika bus listrik nanti sudah dihibahkan.

“Bus listrik sudah secara acara kita dapat hibah memang. Jadi kita sekarang rencanakan rutenya, tapi pesan pak Menteri, bagaimana bisa yang sekarang ini bisa mem-bypass dari rute yang ada, maksudnya bisa mengisi kekosongan. Kalau belum diisi bus, yang kosong bisa diisi. Itu yang pertama,” ujar Eri ditemui awak media, Jumat (4/11/2022).

Menurutnya, hibah bus listrik itu juga salah satu upaya elektrifikasi di Kota Surabaya. Ke depan, lanjut Eri, tidak hanya alat transportasi massal, tetapi kendaraan dinas akan berbasis listrik.

“Kedua, pak Menteri juga menyampaikan harapan dengan bus listrik ini maka Kota Surabaya juga nanti ke depannya terkait kendaraan-kendaraan dinas itu juga sudah bisa menggunakan listrik. Ini program kita,” kata Eri.

Terkait jumlah bus, rencana awal memang 30 unit. Tapi perkembangannya, dibagi juga ke daerah selain Surabaya.

“Setelah G-20 di Bali, itu baru di Surabaya dan beberapa daerah,” tambah Eri.

Tapi Eri ingin lebih fokus memikirkan rute bus yang akan menambah fasilitas angkutan umum di Kota Surabaya itu. Dinas Perhubungan (Dishub) masih mengkaji.

“Tadi kata Pak Menteri itu, mangkanya sekarang dikaji sama teman-teman Dishub. Mana saja yang manfaatnya bus ini lebih banyak yang naik,” tegasnya.

Diketahui untuk mewujudkan angkutan massal perkotaan ramah lingkungan, tak hanya layanan angkutan umum Buy The Service (BTS) yang sudah berjalan, tapi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan juga akan membuka pelayanan bus listrik. Pilot project itu berada di Surabaya dan Bandung.

Upaya mendukung elektrifikasi lainnya yang dilakukan, Eri melanjutkan, Pemkot Surabaya terus berkoordinasi dengan PLN untuk penyediaan charging port atau stasiun pengisian baterai kendaraan listrik.

“Kita sudah koordinasikan dengan PLN. Mereka kemarin juga menggerakkan sepeda motor listrik. Jadi ada tempat yang sudah disediakan oleh PLN. Tapi bus Semanggi yang Surabaya juga di tempat-tempat seperti terminal sudah kita kasih juga. Karena kita lebih mudah, kalau sekarang listrik kan berapa kilo kita sudah tau. Kalau ternyata berapa kilo gitu nanti dia berhentinya di mana dan berapa lama ngisi lagi. Kita sudah tahu itu,” pungkasnya. (lta/gat/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs