Sabtu, 23 November 2024

PT PAL Indonesia Kembangkan Kapal Selam Tanpa Awak

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Kaharuddin Djenod CEO PT PAL Indonesia didampingi Rasyidin Direktur Utama Defend ID bersama Mr Helmut Rauch selaku CEO Diehl Defense selepas penandatanganan MoU, Rabu (2/11/2022). Foto: Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia

PT PAL Indonesia sedang mengembangkan produk terbaru yakni Kapal Selam Autonomous (KSOT) atau dikenal dengan kapal selam tanpa awak.

“Proyek kapal selam autonomous ini merupakan mandat dari Kementerian Pertahanan kepada PAL. Sudah sejak beberapa waktu lalu, kita diharapkan bisa menghasilkan suatu produk kapal selam yang memiliki efek gempur yang tinggi sekaligus dikendalikan tanpa awak,” ujar Kaharuddin Djenod CEO PAL dalam pameran Indodefence 2022 di Jakarta, Kamis (2/11/2022).

Kaharuddin melanjutkan, penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam KSOT lebih tinggi, dalam KSOT kita melakukan kerja sama dengan perusahaan asal Jerman yang berfokus pada produksi underwater missile.

“Direncanakan dalam proyek KSOT, underwater missile akan dibangun secara joint production, dan dilakukan di Indonesia,” jelasnya dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Sabtu (5/11/2022).

Pengembangan kapal selam tanpa awak sendiri, lanjutnya, merupakan jawaban bagi kebutuhan pertahanan maritim, khususnya pertahanan bawah laut. Pengembangan desain dan rencana pembangunan kapal selam autonomous sendiri tengah berlangsung di PT PAL Indonesia.

“Kapal selam autonomous bisa dibangun dalam kurun waktu yang terbilang singkat, yakni kurang lebih selama 12 bulan dan siap menjalankan fungsi asasi tempur. Dan KSOT sendiri memiliki periode operasi yang sangat panjang, di mana hal ini tidak dapat dilakukan oleh kapal selam dengan awak. Konsep strategi yang diusung KSOT hampir mirip dengan Kapal Serang Ringan (KSR),” tuturnya.

Kaharuddin menambahkan, kapal selam tanpa awak direncanakan memiliki panjang 25 meter dengan kecepatan sebesar 12 knot dan dilengkapi Artificial Inteligence (AI), yang dapat dimonitor dari jarak jauh untuk mengirimkan informasi ke pusat komando.

“Melalui kerja sama dengan Diehl Defense, Kapal Selam Autonomous (KSOT) nantinya juga akan dilengkapi persenjataan, layaknya kapal selam pada umumnya,” ujar Kaharuddin.

Dia berharap dengan dikembangkannya produk Kapal selam Autonomous (KSOT) ini, Indonesia dapat meminimalisir ketergantungan terhadap impor alat utama sistem pertahanan (alusista).

“Sesuai amanat Presiden Jokowi, bahwa fokus industri pertahanan saat ini adalah menuju kemandirian. Sehingga ke depan dapat meminimalisir ketergantungan Negara terhadap impor alusista sekaligus merubah stigma akan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan,” tutup Kaharuddin Djenod.(gat/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs