Memasuki tahun politik, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) kini mengembangkan jurnalisme pre-bunking untuk mengantisipasi berita-berita hoaks agar tidak menyebar ke masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Adi Prasetya Direktur Eksekutif AMSI, saat membuka Training Pre-Bunking untuk Memperkuat Kapasitas Tim Cek Fakta Media, Jumat (4/11/2022). Pelatihan tersebut, diikuti 30 perwakilan media yang ada di Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Jika dulu ada Debunking atau penyanggahan, pelatihan Pre-Bunking ini merupakan (langkah) preventif. Media anggota AMSI akan memberikan tips dan konten ke masyarakat untuk lebih kebal terhadap hoaks,” kata Adi Prasetya dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net.
Menurutnya, jurnalisme Pre-Bunking ini jadi bentuk tanggung jawab media sebagai clearing house, dengan memberi informasi yang jernih. Apalagi, jelang pemilihan legislatif dan pemilihan presiden, biasanya akan banyak hoaks yang beredar.
Untuk itu, kata dia, media harus mengambil peran preventif untuk menangkal hoaks atau mis dan disinformasi tersebut.
Direktur Eksekutif AMSI itu menambahkan, dulu media seperti pemadam kebakaran. Kalau ada kabar bohong telanjur menyebar dan dipercaya masyarakat, media langsung meluruskan melalui cek fakta.
Sekarang pendekatan yang dilakukan ditambah, selain cek fakta, pre-bunking jadi strategi baru yang lebih efektif untuk mencegah hoaks menyebar.
Selama tiga hari peserta dilatih teori pre-bunking dan bagaimana memanfaatkan banyak tools untuk melakukan verifikasi informasi dalam bentuk artikel, foto, maupun video. Juga memproduksi dan mendistribusikannya secara optimal ke media sosial.
Pelatihan Pre-Bunking ini menjadi strategi baru yang dikembangkan koalisi cekfakta.com, yang terdiri dari AMSI, AJI, dan MAFINDO, dengan mendapat dukungan penuh oleh Google News Initiative.
Suwarmin, Koordinator AMSI Wilayah Yogyakarta, Jateng, Jatim, Bali, dan NTB mengatakan, jelang tahun politik, banjir informasi akan sangat riuh. Untuk itu, pelatihan pre-bunking untuk media-media anggota AMSI menjadi sangat penting untuk menghadirkan fakta sesungguhnya melalui berita.
“Semoga training ini punya manfaat untuk peserta maupun media-media anggota AMSI,” kata Suwarmin. (bil/ipg)