Sabtu, 23 November 2024

Pemprov Jatim Kirim Dokter dan Nakes di Wilayah Kepulauan Kangean Jatim

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak waktu dilepas Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim secara simbolis di Gedung Negara Grahadi, Kamis (3/11/2022). Foto: Humas Pemprov Jatim.

Guna memenuhi pelayanan kesehatan di wilayah kepulauan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengirim sebanyak 91 orang terdiri dari dokter dan tenaga kesehatan ke Pulau Kangean Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim melepas tim pelayanan kesehatan di Gedung Grahadi pada Kamis (3/11/2022) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak ini berasal dari Bappeda Prov. Jatim, Dinkes Prov Jatim, Dinas kesehatan Kab. Sumenep, RS Dr Soetomo Surabaya, RS Mata Masyarakat, RS Sumber Glagah, RSUD BDH Surabaya, RS M. Noer Pamekasan, RSUD. M. Anwar Sumenep, FKG UNAIR dan Organisasi Profesi (OP) Perdatin Jawa Timur.

Pelayanan Kesehatan Bergerak di Pulau Kangean ini dilaksanakan selama empat hari, mulai tanggal 3–6 November 2022. Lokasinya dipusatkan di Rumah sakit Kangean, Puskesmas Arjasa dan Kantor Kecamatan Arjasa.

Khofifah menjelaskan, saat ini terdapat 14 Rumah Sakit dalam koordinasi Pemprov Jatim yang siap memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Jatim termasuk wilayah kepulauan.

Salah satu pengoptimalannya dengan menerapkan dan mengembangkan pola-pola kolaboratif dengan format-format semacam ini.

“Pada dasarnya ada 14 rumah sakit dalam koordinasi Pemprov Jawa Timur. Kalau semua dibangun kolaborasi dan sinergi secara lebih kuat, maka layanan kesehatan kita insya Allah lebih luas dan lebih kualitatif,” katanya.

Berdasarkan data hasil koordinasi dengan Dinkes Kab. Sumenep ada 428 masyarakat yang saat ini akan diberikan layanan atau tindakan medis. Mereka berasal dari wilayah Puskesmas Arjasa, Puskesmas Kangean dan Puskesmas Sapeken.

Dengan rincian layanan/tindakan medis yaitu kesehatan mata 204 kasus, tindakan bedah 127 kasus, kesehatan THT 39 kasus, kesehatan kandungan 33 kasus hingga kesehatan gigi 23 kasus.

Sementara itu, Erwin Astha Kepala Dinas Kesehatan Jatim menjelaskan tujuan kegiatan ini pemberian layanan kesehatan dasar dan spesialistik, melakukan skrening penyakit tidak menular dengan pemeriksaan darah sederhana.

Selain itu, juga memberikan pelayanan Kesehatan tradisional dengan akupresure dan akupuntur. Serta memberi peningkatan kompetensi tenaga kesehatan rumah sakit dan pengelola program Puskesmas.

“Kami juga memberdayakan masyarakat dengan memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) terkait program prioritas tentang Stunting, Gangguan Ginjal Akut, Angka Kematian Bayi (AKB), Penyakit Menular & Tidak. Pemberdayaan itu melalui upaya promotif dan preventif serta melakukan Visitasi Rumah Sakit Kangean,” tutupnya.(wld/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs