Sabtu, 23 November 2024

Pemerintah Lanjutkan Penyelidikan Kasus Gangguan Ginjal Akut

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Tangkapan layar- Siaran Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Rabu (2/11/2022). Foto: Antara

Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan mengatakan bahwa pemerintah melanjutkan penyelidikan mengenai kasus gangguan ginjal akut pada anak yang berkaitan dengan cemaran bahan kimia berbahaya pada obat sirop hingga tuntas.

“Kemenkes terus berkoordinasi dengan BPOM agar penyelidikan kasus ini bisa tuntas karena risiko terbesarnya ada dari obat atau makanan,” ujarnya dikutip dari Antara dalam rapat kerja pemerintah bersama Komisi IX DPR RI yang diikuti via daring di Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Dia menyatakan bahwa peningkatan kasus gangguan ginjal akut pada anak di Indonesia kemungkinan dipicu oleh cemaran senyawa kimia berbahaya dalam obat sirop, yakni etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

“Berdasarkan analisa toksikologi pasien, obat-obatan yang dikonsumsi pasien, dan referensi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), besar kemungkinan pasien terpapar senyawa kimia berbahaya dari obat sirop yang mereka minum,” ujarnya.

Dia mengemukakan bahwa keberadaan cemaran EG dan DEG pada produk obat sirop tidak sepenuhnya menunjukkan hubungan kausalitas dengan gangguan ginjal akut, tetapi penurunan kasus terjadi setelah pemerintah untuk sementara melarang konsumsi obat sirop.

Sementara itu, berkaitan dengan penanganan pasien gangguan ginjal akut, Budi mengatakan bahwa penggunaan Fomepizole dilaporkan dapat memperbaiki fungsi ginjal pasien.

“Kemenkes juga telah menyediakan obat Fomepizole sebagai antidotum. Sejauh ini penggunaan Fomepizole mengindikasikan perbaikan pada fungsi ginjal pasien,” tuturnya.(ant/red/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs