Pemerintah terus berupaya memacu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk terus berkembang. Hal ini dilakukan agar ekonomi Indonesia mampu terus bergerak dan bisa menghadapi ancaman resesi dunia yang ada di depan mata.
“Ancaman dan permasalahan sangat dekat dengan kita, baik itu kita sadari ataupun tidak. Tinggal kita bisa berkawan dengan masalah dan berusaha menyelesaikannya atau justru lari dari masalah,” ujar M Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya saat dialog interaktif dengan tema “Digital Mindset for Young Enterpreneurs” dalam rangkaian BUMN Urban SUB Fest di Surabaya, dalam rilis pers yang diterima Sabtu (29/10/2022).
Menurutnya, ada banyak persoalan dan hambatan yang harus dihadapi UMKM. Terlebih dengan adanya ancaman resesi dunia yang diperkirakan akan terjadi di 2023. Untuk itu, UMKM harus memiliki Growth Mindset sehingga mereka akan menganggap persoalan atau hambatan bukan sebagai jegalan tetapi sebagai tantangan untuk naik kelas.
“Dulu, kalau kita akan naik kelas pasti ada ujian. Jadi sekarang anggap saja masalah itu sebagai ujian untuk naik kelas. Prinsipnya adalah kita tidak lagi takut dengan masalah tetapi kita harus bisa menghadapi masalah dengan konsep berfikir, seperti problem solving,“ ujar Cak Andi, panggilan akrab Ali Affandi.
Tidak hanya dengan memandang problem sebagai tantangan, Growth Mindset juga akan menjadikan seorang enterpreneur lebih terbuka dan bisa menerima kritik. “Itu adalah salah satu karakter yang harus dimiliki pengusaha,” tandasnya.
Disisi lain, Cak Andi juga berpesan agar terus melakukan kolaborasi. Karena saat ini adalah zamannya berkolaborasi agar menjadi lebih kuat dan mampu memenangkan persaingan. Dalam hal ini, Kadin Surabaya sebagai organisasi yang membawahi pengusaha terbuka untuk berkolaborasi demi peningkatan ekonomi kota Surabaya.
“Dan saya mengajak teman-teman bergerak bersama untuk bisa mengimajinasikan dan menarasikan Indonesia akan seperti apa di masa mendatang,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua BUMN Muda Soleh Ayubi menjelaskan, ada tiga hal yang harus ditekankan agar pengusaha, termasuk UMKM bisa meningkatkan kinerjanya, yaitu kompetensi, confidence atau percaya diri dan jaringan atau networking.
“Dunia sudah sangat berubah dan perubahan sangat cepat. Perubahannya tidak hanya di level lokal tetapi global. Kita semua, pengusaha, teman-teman BUMN dipaksa bergerak mendunia, bukan lagi level lokal. Agar bisa bersaing maka kompetensi harus dimiliki. Dan ini erat kaitannya dengan confidence atau kepercayaan diri,” terang Soleh.
Ia kemudian menyontohkan, mahasiswa asal Indonesia di luar negeri, di mana mereka selalu memilih untuk duduk di pojok paling belakang sendiri. Saat istirahat, mereka juga lebih suka berkumpul dengan mahasiswa Indonesa atau Malaysia dan Singapura. Begitu juga disaat liburan, mereka lebih memilih untuk pulang ke Indonesia.
“Ketika kuliahnya telah selesai, maka professionals experience-nya tidak dapat, networking juga tidak memiliki,” katanya.
Senior Associate Public Policy & Government Relations Tokopedia Ardi Hendarto menambahkan, di Tokopedia, ada 3 DNA yang harus ditumbuhkan dalam diri pelaku usaha, yaitu fokus ke konsumen, kedua “growth mindset” dan terakhir “make it happened make it better”.
“Kalau dalam bahasa keseharian, artinya berjalan saja dulu. Ditengah jalan, kalau ada kesempatan untuk menjadi lebih baik ya kita buat lebih baik.,” pungkas Ardi.(iss)