Kamis, 28 November 2024

Ekonom Memprediksi Realisasi Investasi Tahun 2022 Bisa Mendekati Target

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Airlangga Hartarto Menko Perekonomian berbincang dengan Jokowi Presiden RI. Foto: Istimewa

Airlangga Hartarto Menteri Koordinator bidang Perekonomian mengungkapkan, kinerja ekonomi Indonesia efektif untuk menghadapi berbagai tantangan global

“Ketahanan dan kinerja ekonomi Indonesia, ditambah dengan penentuan posisi geopolitik yang seimbang serta kebijakan luar negeri yang cekatan, telah menempatkan Indonesia pada posisi yang kuat untuk menghadapi tantangan politik dan ekonomi sebagai imbas dari pandemi, disrupsi rantai pasok dan konflik Rusia-Ukraina,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam Gala Dinner yang diselenggarakan oleh United States-Indonesia Society (USINDO), di Washington DC, AS, Selasa (25/10/2022).

Seiring dengan target investasi yang masuk ke Indonesia mencapai Rp1.200 triliun pada 2022, Airlangga juga menawarkan berbagai keunggulan Indonesia kepada investor global.

Pertama, Indonesia merupakan bagian dari kawasan yang stabil dan masuk dalam value chain regional dan global.

Kedua, pasar Indonesia dinilai besar, terutama mengingat populasi Indonesia dengan pendapatan per kapita yang terus meningkat.

Ketiga, potensi proyek investasi yang berkualitas dan konsisten dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Josua Pardede Ekonom Bank Permata memprediksi realisasi target investasi Pemerintah tidak akan melenceng jauh dari target. Pemerintah menetapkan target investasi 2022 sebanyak Rp1.200 triliun.

“Jadi, sampai akhir tahun ini realisasi investasi diperkirakan akan mendekati target investasi Pemerintah,” kata Joshua, di Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Menurutnya, realisasi investasi pada 3Q22 tercatat tumbuh 42,1 persen year on year (yoy) dengan Penanaman Modal Asing (PMA) tumbuh 63,6 persen yoy, dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbuh 22,5 persen yoy.

Josua menjabarkan, dari sisi PMDN, sektor-sektor ekonomi yang mencatatkan nilai investasi yang tinggi antara lain transportasi, pergudangan, perumahan, kawasan industri serta industri makanan dan minuman.

Sementara itu, dari sisi investor asing, sektor yang diminati antara lain industri logam dasar (hilirisasi nikel), sektor listrik-gas-air, serta sektor pertambangan.

“Dari target 2022, realisasi hingga 3Q22 telah mencapai Rp 892,4 triliun atau 74,4 persrn dari target Rp1.200 triliun,” ungkapnya.

Kementerian Investasi/BKPM merilis data realisasi investasi periode Januari-September 2022 sebanyak Rp 892,4 triliun atau 74,4 persrn dari target realisasi investasi tahun 2022, sebanyak Rp1.200 triliun.

Tauhid Ahmad Direktur Eksekutif INDEF menyebut capaian investasi tahun ini cukup fantastis. Namun, agak berat untuk mencapai target pada akhir tahun.

“Trendnya memang agak berat untuk Rp1200 triliun tercapai pada akhir tahun. Beratnya adalah shift pada serangan ketidakpastian di Kuartal IV. Maka, tantangannya ada di Investasi,” ucapnya.

Dia menambahkan, kalau dunia sedang melambat dan market juga turun, maka investor juga akan mencari safe haven, investasi yang lebih baik.

“Termasuk investor dari Amerika Serikat atau negara lain, kalau kondisi sedang tidak bagus, maka akan beralih ke sektor keuangan untuk sekarang ini,“ imbuhnya.

Meski agak berat tercapai, kabar baiknya BKPM mencatat kontribusi realisasi investasi PMA melonjak 44,5 persrn dibanding periode yang sama pada tahun 2021 lalu, yaitu Rp 479,3 triliun (53,7 persen).

Itu karena Indonesia memiliki fundamental perekonomian yang sehat dan menarik bagi investor.(rid)

Berita Terkait

Surabaya
Kamis, 28 November 2024
29o
Kurs