Sabtu, 23 November 2024

Dokter: Anak Perlu Dibiasakan Beraktivitas Fisik Cegah Osteoporosis

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
dr. Andi Kurniawan, SpKO Dokter spesialis kedokteran olahraga dalam acara peringatan Hari Osteoporosis Nasional di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (23/10/2022). Foto: Antara

Selain memenuhi asupan nutrisi, anak juga perlu dibiasakan beraktivitas fisik untuk mencegah terjadinya osteoporosis saat dia menginjak dewasa.

Hal itu disampaikan oleh dr. Andi Kurniawan, SpKO., Dokter spesialis kedokteran olahraga. Andi yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) dan Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) itu menjelaskan anak-anak harus disuruh untuk bergerak dan beraktivitas yang high impact.

“Manusia akan mengalami puncak kepadatan tulang pada usia 20-30 tahun. Untuk itu, seseorang perlu ‘menabung tulang’ sejak usia anak dan remaja, salah satunya dengan beraktivitas fisik,” kata Andi saat bertemu media dalam acara Hari Osteoporosis Nasional di Jakarta, dikutip dari Antara, Minggu (23/10/2022).

Peran orang tua untuk mengajak anak beraktivitas fisik pun, kata dia, sangat diperlukan, apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang membuat hampir semua aktivitas termasuk sekolah dilakukan secara daring sehingga anak-anak minim bergerak.

Menurutnya, ‘menabung tulang’ sejak usia anak dan remaja sangat baik sebab tulangnya masih dalam masa pertumbuhan. Sehingga, dengan memperbanyak aktivitas fisik maka pertumbuhan akan makin maksimal.

“Motoriknya juga makin bagus, kekuatan tulang juga akan makin makin bagus. Makanya ada istilah di International Osteoporosis Foundation (IOF), bahwa osteoporosis sebenarnya penyakit yang (penyebabnya) karena saat muda kepadatan tulangnya enggak maksimal,” imbuh Andi.

Untuk itu, ia mengatakan, orang tua jangan terlalu banyak melarang saat anak aktif bergerak. Menurutnya, anak justru harus beraktivitas fisik dengan durasi dua kali lebih lama daripada orang dewasa.

“Jika aktivitas fisik (orang dewasa) itu 30 menit per hari, lima kali dalam seminggu, maka anak-anak itu 60 menit setiap hari. Artinya, anak-anak harus berolahraga dan bergerak itu dua kali lipatnya orang dewasa,” kata dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

“Kadang orang tua cuma menyuruh anak minum susu, padahal aktivitas fisik anak juga harus benar-benar diperhatikan. Apalagi sekarang anak-anak itu les dan segala macam. Coba ikutkan mereka ke klub olahraga. Kita support untuk aktivitas apapun, pasti hasilnya akan bagus sekali,” pungkas dia.(ant/gat/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs