Sabtu, 23 November 2024

Sebelum e-voting, 15 Bacarek ITS Ikuti Sharing Experience

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Dihadapan MWA ITS, 15 Bacarek ikuti sharing experience. Foto: Humas ITS Surabaya

Majelis Wali Amanat (MWA) ITS Surabaya selaku penyelenggara pemilihan Rektor ITS periode 2019 – 2024, Jumat (2/11/2018) gelar sharing experience pertemukan 15 pendaftar Bakal Calon Rektor (Bacarek) dengan Rektor dan lima mantan Rektor ITS di Ruang Sidang Rektorat ITS.

Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, Ketua MWA ITS menyampaikan acara ini sengaja diadakan untuk menyambung silaturahim antara yang pernah membesarkan ITS dengan para pendaftar Bacarek.

Selain itu, juga agar para mantan rektor maupun rektor yang masih menjabat saat ini bisa memberikan pengalamannya untuk bekal para pendaftar Bacarek ketika terpilih nanti.

“Diharapkan setelah pertemuan ini, Bacarek sebagai calon yang akan memimpin ITS nantinya dapat mendapatkan pengalaman dari rektor-rektor terdahulu dan mengetahui situasi seperti apa yang akan mereka hadapi nanti ketika terpilih menjadi rektor,” terang mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini.

Sementara itu, sebagai rektor yang masih menjabat saat ini, Prof Ir Joni Hermana MScES PhD menyampaikan pesannya kepada para pendaftar Bacarek ITS. Ada empat poin berdasarkan pengalamannya yang bisa dibagikan kepada para calon rektor ITS periode ke depan.

“Niat saya saat itu hanya satu, ingin membawa ITS lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dan untuk melakukan itu ada empat langkah yang saya lakukan,” terang mantan Rektor ITS ini.

Joni menjelaskan, empat langkah yang diambilnya, pertama adalah membuat satu kesepakatan tujuan yang melibatkan segenap jajaran yang ada di ITS dengan cara menyamakan persepsi terlebih dulu.

“Saat itu yang ingin saya bangun adalah trust atau kepercayaan terhadap seluruh sivitas akademika di ITS, karena kepercayaan merupakan poin penting untuk dapat beriringan membangun institusi ini,” terang Joni.

Yang kedua, reformasi terhadap struktur yang ada sesuai dengan kebutuhan, termasuk attitude dan budaya kerja di ITS juga harus diubah ketika statusnya menjadi PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri – Berbadan Hukum).

“Rasa kebersamaan dan rasa memiliki dari seluruh sivitas akademika perlu segera dibangun, dengan mengingatkan bahwa ITS harus dibesarkan secara bersama-sama,” kata Joni.

Yang ketiga, implementasi dari apa yang sudah dirancang dalam program kerja harus dilaksanakan dan lebih efektif. Diawal kepemimpinannya, Joni disibukkan menangani kebijakan manajamen yang cukup panjang, karena harus melewati persetujuan dari Senat Akademik (SA) dan MWA.

“Akibatnya, ITS saat itu mengalami perlambatan dalam proses transformasi manajemennya di antara PTN-BH lain, namun saat ini proses tersebut sudah bisa lebih efektif lagi,” ungkap Joni.

Terakhir, yang keempat dan juga tak kalah penting adalah membangun jejaring. Pada masa Revolusi Industry 4.0 kreativitas dan inovasi jejaring untuk menjalin kerjasama sangat dibutuhkan dan penting.

“Kalau untuk sekarang ada pada bidang Wakil Rektor 4 bidang kerja sama. Membangun jejaring juga menjadi bagian penting,” kata Joni.

Sementara itu, salah satu mantan rektor tertua ITS yang menjabat terakhir pada tahun 1982 yaitu Prof Mahmud Zaki MS, mengingatkan kepada para pendaftar Bacarek bahwa ITS merupakan intitusi pendidikan milik negara, yang artinya dibesarkan dan didanai oleh rakyat. Maka segala hal yang dihasilkan oleh ITS harus didasarkan oleh kebutuhan rakyat Indonesia.

Prof Dr Darminto selaku ketua panitia Pemlihan Rektor (Pilrek) ITS periode 2019-2024 mengatakan, saat ini masanya sosialisasi memperkenalkan calon kepada warga ITS lewat berbagai kegiatan, setelah itu akan masuk pada proses penjaringan suara. Menariknya, pada pemilihan rektor kali ini ITS mengadakannya secara e-voting.

“Kita sudah melakukan uji coba e-voting ini tanggal 30-31 Oktober lalu dan mengenalkannya kepada warga ITS, karena ini baru pertama kali kita melakukan dengan e-voting,” papar pria yang juga Sekretaris Eksekutif MWA ini, Jumat (2/11/2018).

Pada tanggal 14 dan 15 November, lanjut Darminto, para pendaftar Bacarek akan menyampaikan visi dan misinya yang disaksikan oleh seluruh sivitas akademika di lingkungan ITS.

Setelahnya, tanggal 21 dan 22 November akan dilakukan e-voting, yang kemudian dari 15 Pendaftar Bacarek akan dipilih lima Bacarek yang akan dilaporkan ke MWA.

Setelah itu, lima Bacarek akan dipilih oleh Senat Akademik (SA) menjadi tiga Calon Rektor (Carek).

“Dari tiga Carek yang ada kemudian akan dipilih oleh MWA yang di dalamnya juga terdapat Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang memiliki suara sebanyak 35 persen dan 65 persennya dari MWA untuk menetapkan Rektor ITS selanjutnya,” ujar Darminto.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs