Manajemen Arema FC memfasilitasi pemulihan kondisi psikologis seluruh pemainnya dengan memberikan pendampingan dari psikolog selama dua pekan, pascatragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu.
Pendampingan dinilai sebagai kebutuhan penting untuk beradaptasi dalam memulai proses berlatih serta beraktivitas sehari-hari secara normal.
Melansir keterangan resmi di laman Arema FC, Minggu (23/10/2022), pendampingan mulai dilakukan hari Kamis (20/10/2022) dengan melakukan konseling secara kelompok maupun personal kepada masing-masing pemain.
Pendekatan secara individual sangat penting karena dampak psikologis yang dirasakan masing-masing pemain berbeda-beda,
Rencananya, pendampingan akan dilakukan selama dua pekan sesuai kebutuhan pemain untuk memulihkan kondisinya.
Selain konseling di ruangan, psikolog juga melakukan pendampingan waktu pemain menjalani latihan.
Sesi latihan sudah mulai dilakukan haru Jumat (21/10/2022). Karena masih dalam masa pemulihan fisik dan psikis, sesi latihan bersifat tertutup.
Psikolog yang mendampingi pemain Arema FC dibagi beberapa tim dari Universitas Indonesia.
“Tim kami memberikan stabilisasi emosi dengan tujuan agar mereka tetap bisa dapat beraktivitas dan melakukan aktivitas rutin dan menjalani latihan,” ungkap Dian Wisnuwardhani seorang psikolog yang mendampingi tim Arema FC.
Selain Dian, ada dua psikolog lainnya yang juga berasal dari Universitas Indonesia, masing-masing Diana, dan Edward Andriyanto Soetardhio.(dfn/rid)