Sabtu, 23 November 2024

IAIN Parepare Kampus Pertama di Luar Jawa yang Terbitkan Ijazah Digital

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi seorang wisudawati asal IAIN Parepare. Foto: Humas SEVIMA

Digitalisasi di perguruan tinggi kini telah berlangsung cepat di segala lini, tak terkecuali soal penerbitan ijazah dalam bentuk digital. Terbaru, yakni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare di Sulawesi Selatan, menjadi perguruan tinggi pertama di luar pulau Jawa yang mengimplementasikan ijazah digital tersebut.

Dr. KH. Hannani Rektor IAIN Parepare dalam simulasi teknologi ijazah digital, Rabu (19/10/2022), mengungkapkan bahwa ijazah ini menerapkan teknologi berstandar PAdEs (PSF Advance Elektronic Signature) dengan kemanan kriptografi asimetris yang sangat aman dan nyaris mustahil dipalsukan. Bermitra dengan SEVIMA, ijazah ini juga diterbitkan secara terintegrasi dengan sistem akademik berbasis cloud.

“Penerbitan ijazah ini merupakan satu dari tujuh prioritas dan arah kebijakan Kementerian agama adalah transformasi digital. Perubahan dari tandatangan basah dan ijazah kertas menjadi digital merupakan bentuk nyata dari dukungan seluruh civitas IAIN parepare, terhadap kebijakan transformasi digital tersebut,” kata Kiai Hannani dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Sabtu (22/10/2022).

Sebagai informasi, kebijakan digitalisasi ijazah telah diatur dalam Permendikbudristek No. 6 Tahun 2022 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar, dan Kesetaraan Ijazah Perguruan Tinggi Negara Lain pasal 32.

Contoh salah satu ijazah IAIN Parepare yang diterbitkan secara digital. Foto: Humas SEVIMA

Hannani yang juga Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Parepare itu menyatakan, bahwa adanya dasar hukum tersebut membuktikan penggunaan TTE tersertifikasi di bidang pendidikan memiliki jaminan hukum yang kuat, dan setara dengan tanda tangan basah atau konvensional.

“Jajaran pimpinan akan terus mendorong riset dan pengembangan untuk mentransformasi seluruh proses bisnis iain parepare kearah digital, agar bisa beradaptasi dan relevan di era society 5.0. Dan yang paling penting adalah untuk meningkatkan kualitas layanan kepada mahasiswa dan stakeholder lain secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Penerapan ijazah digital ini, menjadikan IAIN Parepare kampus pertama di luar Jawa yang telah menerapkan ijazah digital, sekaligus kampus agama pertama, menyusul Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM),” imbuh Hannani.

Ijazah Dijamin Terhindar dari Pemalsuan

Dengan digitalisasi ijazah, IAIN Parepare telah mendukung program efektifitas dan efisiensi belanja anggaran pemerintah, karena menghemat biaya, waktu dan SDM. Selain itu, ijazah bisa dicetak di kertas apapun namun tetap terjaga keasliannya. Bahkan tidak menutup kemungkinan mahasiswa sudah menerima ijazah digital bersamaan pada saat wisuda.

“Bahkan ijazah bisa dibagikan soft file-nya, dan dijamin terhindar dari pemalsuan tandatangan pejabat maupun pemalsuan dokumen. Selain itu, bisa efektif karena sangat memungkinkan untuk dilakukan kapan saja dan di mana saja sepanjang pejabat yang punya otoritas untuk melakukan tanda tangan terhubung ke jaringan internet, karena server tandatangan digital ini sudah berbasis cloud,” terang Rektor IAIN Parepare itu.

Dalam simulasi teknologi ijazah tersebut, hadir pula para Wakil Rektor, Koordinator Fungsional Teknologi Pembelajaran, Kepala UPT Teknologi Informasi Pangkalan Data (TIPD), staf TIPD dan Akademik IAIN Parepare, serta tim SEVIMA.

Sementara itu, Sufyaldi Kepala UPT TIPD yang juga hadir dalam simulasi teknologi digital itu menjelaskan bahwa ijazah alumni IAIN Parepare hampir mustahil dapat dipalsukan.

Karena jika dilakukan duplikasi atau perubahan terhadap isi dari ijazah yang sudah ditandatangani oleh Dekan, Direktur dan Rektor IAIN Parepare tersebut, otomatis akan terdeteksi ketika diverifikasi dengan menggunakan aplikasi pembacaan PDF pada bagian digital signature.

Adapun cara verifikasi ijazah cukup mudah. Mahasiswa bisa membuka website verifikasi Perusahaan Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) di https://verification.peruri.co.id, atau website tandatangan elektronik KOMINFO di https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF. Barcode ijazah kemudian bisa discan di website tersebut dan akan tampil penjelasan, ijazah tersebut asli atau palsu.

“Dengan jaminan keamanan tersebut, penerbitan ijazah digital ini akan menjadi catatan sejarah dan bukti nyata bahwa inovasi digital di IAIN Parepare berkelanjutan dan berkesinambungan untuk memberikan pelayanan prima kepada seluruh stakeholder menuju Good University Governance (GUG),” sambung Muhammad Jafar Koordinator Fungsional Teknologi Pembelajaran. (bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs