Sabtu, 23 November 2024

Khofifah: Bagi Santri Agama adalah Mata Air yang Mengalirkan Inspirasi

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Pasukan upacara Hari Santri mengenakan pakaian serba putih yang memenuhi halaman Gedung Negara Garahadi, Sabtu (22/10/2022). Foto: Redhita suarasurabaya.net

Upacara Hari Santri Nasional 2022 berlangsung di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya berlangsung khidmat dan penuh makna, Sabtu (22/10/2022). Hari Santri tahun ini mengangkat tema ‘Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan’.

Tema tersebut menggambarkan peran santri dalam fase sejarah perjalanan Bangsa Indonesia. Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur sekaligus Inspektur Upacara menyebut para santri telah menempuh peran besar dalam sebuah sejarah.

“Santri sekarang sudah merambah ke berbagai bidang profesi mereka tidak akan pernah melupakan tugas utamanya yaitu menjaga agama. Bagi santri agama adalah mata air yang mengalirkan inspirasi dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan,” kata Khofifah di hadapan ratusan santri, Sabtu (22/10/2022).

Gubernur Jatim itu saat amanat upacara menyampaikan bahwa Hari Santri bukan hanya milik para santri semata, tapi juga milik komponen semua bangsa. Milik mereka yang mencintai Bangsa Indonesia.

Sebelumnya, ratusan santri yang datang dari penjuru Kota di Jawa Timur sejak Sabtu (22/10/2022) pagi memenuhi bahu Jalan Gubernur Suryo Surabaya, tepatnya di depan Gedung Negara Grahadi.

Para santri dari berbagai daerah di Jawa Timur ini datang ke Surabaya dalam rangka mengikuti Peringatan Upacara Hari Santri Nasional yang ditetapkan pada 22 Oktober setiap tahunnya.

Tepat pukul 09.00 WIB acara dimulai, sepuluh menit sebelum itu ratusan santri yang sudah menunggu langsung berbondong-bondong memasuki area halaman Grahadi bertepatan dengan komando dari dalam lapangan.

Sebelum upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2022 dimulai, ada penampilan marching band yang membawakan lagu-lagu nasional dan Islami.

Para tamu undangan yang hadir dalam upacara Hari Santri di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (22/10/2022). Foto: Redhita suarasurabaya.netSelain itu, upacara hari ini juga diisi dengan berbagai rangkaian penghargaan seperti penyerahan lencana Jer Basuki Mawa Beya dan Penyerahan Warisan Budaya Tak Benda oleh Kemdikbudristek kepada pencipta Shawalat Badar.

Untuk penghargaan lencana Jer Basuki Mawa Beya salah satunya kategori emas diterima oleh KH Asep Saifudin Pendiri Ponpes Amanatul Ummah Pacet Mojokerto.

Kemudian untuk penyerahan Warisan Budaya Tak Benda Shalawat Badar diberikan kepada anak Alm. KH. Ali Manshur pencipta shalawat tersebut. Tidak hanya itu, serangkaian penghargaan juga diberikan kepada pemenang juara umum Musabaqah Taliwah Quran (MTQ) Nasional ke-29.

Untuk diketahui, peringatan Hari Santri pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya merupakan Keputusan Presiden yang ditetapkan pada Tahun 2015. Tanggal tersebut dipilih berdasarkan sejarah resolusi jihad pada tahun 1945 waktu melawan penjajah.(wld/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs