Sabtu, 23 November 2024

Pulang Haji Langsung Bantu Korban Palu Hingga Lion Air, Inilah Sosok Syachrul

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Isak tangis keluarga mengiringi pemakaman jenazah Syahrul Idrus (Anto) relawan penyelam yang gugur saat membantu evakuasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di TPU Bendul Merisi, Sabtu (3/11/2018) siang. Foto: Anggi suarasurabaya.net

Pemakaman jenazah Syachrul Idrus (Anto) relawan penyelam yang gugur saat membantu evakuasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, diwarnai isak tangis keluarga di TPU Bendul Merisi, Sabtu (3/11/2018) siang. Keluarga tidak menyangka bahwa Anto secepat itu meninggalkan mereka.

Di mata keluarganya, pria yang selama ini tinggal di Makassar itu dikenal sebagai sosok yang berjiwa sosial tinggi dan disiplin. Tidak pernah mengeluh lelah, Anto selalu siap terlibat dalam kegiatan sosial secara sukarela. Tidak heran, keahliannya dalam menyelam sering diperbantukan dalam kegiatan evakuasi.

Ibnu Abdillah kakak ipar Anto mengatakan, selama tinggal di Makassar adiknya itu membuka usaha ekspedisi. Sebelum berangkat ke Jakarta untuk bergabung dengan Tim Basarnas, Anto dikabarkan sibuk dengan serangkaian kegiatannya dan diduga belum mengistirahatkan tubuhnya dengan total.

Apalagi tahun ini, Anto baru saja melaksanakan ibadah haji. Tidak lama dari kepulangannya itu, dia langsung berangkat ke Palu untuk membantu korban bencana gempa bumi dan tsunami selama kurang lebih satu minggu.

Sepulangnya dari Palu, dia bersama istrinya pergi ke Yogyakarta menghadiri suatu acara.

“Menurut saya, beliau ini kecapekan. Karena dia baru saja selesai ibadah haji kemarin ini. Gak lama dari itu, dia berangkat ke Palu karena musibah gempa itu. Dia jadi relawan berangkat ke sana membantu Basarnas. Terus dari Palu, ke Jogja bersama istrinya ada kepentingan keluarga,” kata Ibnu, saat ditemui suarasurabaya.net, Sabtu (3/11/2018).

Saat berada di Jogja, lanjut dia, adik iparnya itu mendapat panggilan dari Basarnas yang membutuhkan bantuan untuk mengevakuasi pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Tanjung Karawang, Jabar. Setelah itu, Anto memutuskan untuk berangkat ke Jakarta sebagai relawan penyelam.

Dari rangkaian kegiatan itu, Ibnu menduga kondisi Anto sangat lelah dan membutuhkan istirahat yang cukup. Tapi dia memaklumi, jiwa sosial yang dimiliki adik iparnya itu sangat tinggi dan tidak bisa membiarkan orang kesusahan. Apalagi diliat dari track record-nya, Anto kerap terlibat dalam proses evakuasi bersama Basarnas.

“Beliau itu sosok yang semangatnya luar biasa. Padahal kondisinya capek habis pulang haji. Tapi tetap berangkat ke Jakarta untuk membantu ini. Dulu pernah kasus yang sama pesawat Air Asia,” tambahnya.

Senada dengan Ibnu, Lyan Kurniawati istri Anto mengaku telah berulang kali mengungkapkan rasa kekhawatirannya saat suaminya bertugas. Namun, Anto tetap berangkat dan tidak bisa menolak kalau itu tentang misi kemanusiaan.

“Dia selalu menawarkan diri untuk membantu. Meskipun itu bukan keahliannya. Dia berusaha membantu apa saja. Memang begitu dia sifatnya. Enggak bisa lihat orang susah,” kata dia.(ang/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs