Sabtu, 23 November 2024

Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak Belum Ditemukan di Surabaya

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya. Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya belum menerima laporan adanya kasus penyakit gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak di Kota Pahlawan. Namun, pencegahan terhadap penyakit tersebut terus dilakukan.

Terkait hal ini, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyampaikan akan terus menunggu perkembangan pemerintah pusat. “Jadi kita belum mendapatkan laporan. Dan itu memang declare-nya dari pusat. Jadi nanti mohon ditunggu dari Pemerintah Pusat hasilnya seperti apa,” kata Eri Cahyadi.

Meski begitu, dia menegaskan telah menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan. Salah satunya dengan meningkatkan sosialisasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) kepada masyarakat.

“Dinkes sudah saya minta turun untuk menyampaikan di sekolah, di titik-titik tertentu bagaimana menjaga kesehatan, pola hidup sehat. Karena penyakit apapun itu baliknya ke pola hidup sehat, terutama makanan. Di sekolah-sekolah juga telah disampaikan,” terangnya.

Di sisi lain, Pemkot Surabaya tengah berdiskusi dengan seluruh lembaga pendidikan terkait makanan anak-anak di sekolah. Itu diharapkan, agar makanan yang dikonsumsi anak-anak di sekolah dipastikan aman dan sehat.

“Ini yang sedang kita diskusikan dengan para kepala sekolah. Salah satunya untuk mencegah (penyakit gagal ginjal misterius) itu,” jelasnya.

Menurutnya, upaya pencegahan penyakit gagal ginjal misterius pada anak tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Sebab, bentuk perhatian para orang tua terhadap pola hidup sehat anak juga penting.

“Sebab anak-anak ini kadang (mohon maaf) kalau jajan tidak berpikir ini sehat atau tidak, ada banyak bahan pengawetnya atau tidak. Nah, ini yang bahaya. Makanya kita juga ke sana (koordinasi dengan sekolah),” ungkap dia.

Eri juga menyebut, seluruh puskesmas di Surabaya telah terjun melakukan promosi kesehatan kepada para orang tua agar mewaspadai penyakit gagal ginjal misterius. Terutama terkait pengawasan terhadap pola hidup sehat dan makanan anak-anak.

“Dari masing-masing puskesmas sudah turun menyampaikan ke orang tua supaya memantau anaknya, terutama jajannya. Saya juga minta kepada para orang tua untuk ikut menjaga kesehatan anaknya,” jelasnya.

Sementara itu, Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, mengimbau masyarakat selalu mengecek tanggal kadaluarsa obat atau makanan sebelum dikonsumsi. Apabila ada keluarga yang mengalami gejala suspek gagal ginjal misterius, pihaknya meminta supaya segera dilaporkan.

“Terutama untuk usia di bawah 18 tahun dengan demam tujuh sampai 14 hari atau jika ada gangguan pada proses urinaria dan pembengkakan pada bagian-bagian tubuh tertentu,” jelasnya. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs