Jumat, 22 November 2024

Tim Abmas ITS Latih Sistem Olahan Air Limbah Domestik

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Tim Abmas ITS dari Departemen Teknik Lingkungan ITS saat pelatihan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Tuban. Foto: Humas ITS.

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan pengabdiannya dengan memberikan pelatihan pemeliharaan dan perawatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) kepada pengelola air limbah domestik yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur.

Ipung Fitri Purwanti Ketua Tim Abmas ITS mengatakan meskipun IPAL sudah masif digunakan, tetapi pengoperasiannya belum banyak yang sesuai dengan prosedur.

“Maka dari itu, kami hadir untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas lingkungannya sehingga pencemaran air pun bisa diatasi,” tuturnya pada keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Selasa (18/10/2022).

Ipung menjelaskan, wilayah Tuban sudah banyak menggunakan IPAL komunal, yaitu sarana pengolahan limbah cair yang dapat digunakan secara bersama. Dimana menurut keterangannya, satu IPAL bisa disalurkan oleh 5 hingga 50 rumah.

“Selama satu hari, pengelola IPAL dilatih untuk mengoperasikan dan memelihara Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) yang sesuai dengan standar prosedur,” ujarnya.

Lebih lanjut, dosen Departemen Teknik Lingkungan ITS ini menuturkan bahwa saluran IPAL di tempat tersebut jarang dibersihkan, sehingga berisiko terjadinya penyumbatan pada pipa IPAL serta, saluran IPAL yang tidak dibersihkan juga mengakibatkan terganggunya sistem pengolahan air serta kelebihan beban karena banyak sampah dan lumpur dari pemukiman warga.

Contohnya, siklus pengolahan IPAL secara anaerobik harus dibersihkan setidaknya dua hingga tiga tahun sekali. Hal itu disebabkan oleh proses anaerobik menghasilkan banyak lumpur. Jika tidak dibersihkan, lumpur akan mengendap secara terus-menerus sehingga lumpur tergerus ke dalam pipa dan menyebabkan penyumbatan.

“Prosedur pemeliharaannya sederhana, tetapi berakibat fatal jika tidak dibersihkan secara berkala,” tandas Ipung.

Pelatihan yang berlangsung pada 6 Oktober lalu ini merupakan undangan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (PUPR PRKP) Kabupaten Tuban dan tim Abmas ITS diundang untuk membantu optimalisasi pengolahan air limbah domestik.

“Kalau sungai dijaga kebersihannya, manfaatnya pun kembali ke kita, biota air lebih sehat dan kita terhindar dari penyakit yang berasal dari air itu,” ungkap Sekretaris Departemen Teknik Lingkungan ITS itu.

Menurut Ipung, pelatihan yang diinisiasi oleh Laboratorium Remediasi Departemen Teknik Lingkungan ITS ini perlu diimplementasikan di daerah lain mengingat antusiasme peserta saat pelatihan.

“Kami berharap pengolahan limbah domestik dapat berjalan lebih optimal dan rutin setelah pelatihan ini,” pungkasnya.(rum/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs