Korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan bertambah satu, sehingga total menjadi 133 orang. Korban inisial AS (33 tahun) menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Saiful Anwar (RSSA) hari ini, Selasa (18/10/2022) sekitar pukul 13.20 WIB.
Dr Kohar Hari Santoso Direktur Utama RSSA membenarkan hal tersebut. Kata Kohar, AS sudah dirawat selama 17 hari di ruang ICU sejak hari pertama tragedi Kanjuruhan pada Minggu (2/10/2022), dua pekan lalu.
“Selama perawatan di ICU korban mengalami multiple trauma, yaitu cedera pada minimal dua sistem organ,” ujar Kohar saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, tepat pada sepekan lalu korban berinisial HP meninggal dunia pada Selasa (11/10/2022) setelah menjalani perawatan di ruang ICU RSSA selama 10 hari.
Pada kasus HP ini, Kohar mengatakan bahwa perempuan usia 21 tahun itu mengalami cedera pinggang sehingga terjadi pendarahan dan shock yang cukup serius.
Dalam keterangan Kohar, para korban yang meninggal dunia ini disebabkan oleh kasus bedah. Dia menjelaskan kasus bedah yang dimaksud dalam hal ini diakibatkan oleh cedera.
“Bedah itu kasus trauma. Trauma akibat cedera atau benturan di bagian kepala, dada, kemudian ada juga patah kaki. Itu yang menyebabkan pendarahan dan trauma,” imbuh Kohar.
Untuk diketahui, Wiyanto Wijoyo Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sekaligus Kepal Posko Crisis Center pada Kamis (13/10/2022) merinci kategori korban mulai dari yang meninggal dunia sebanyak 132 orang, luka ringan hingga sedang 596 orang, luka berat 26 orang. Dengan total 754 korban
Sehingga dengan penambahan satu orang korban ini, tercatat ada 133 korban meninggal dunia.
Sebagai informasi, tragedi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu, diketahui telah menelan korban jiwa total hingga hari ini sebanyak 133 orang. Usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, aparat keamanan diketahui menembakkan gas air mata ke dalam lapangan dan tribun penonton yang saat itu hanya ada Aremania (supporter Arema FC), untuk meredam kericuhan yang terjadi.
Namun, tembakan gas air mata itu justru membuat para penonton di dalam stadion panik dan mencari jalan keluar. Akibatnya, banyak penonton tersebut berdesakan, salah satunya di pintu 13 hingga ada yang kehabisan oksigen sampai jatuh dan terinjak-injak penonton lainnya. (wld/dfn/ipg)