Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya menerjunkan sebanyak 4.977 petugas untuk pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) penduduk. Data itu ditargetkan dapat diselesaikan dalam jangka waktu selama satu bulan.
Pendataan awal Regsosek serentak se-Indonesia sudah dimulai pada 15 Oktober lalu sampai 14 November 2022. Rencananya transformasi data itu akan dipakai sebagai satu-satunya rujukan Pemerintah dalam mengintervensi perlindungan sosial juga pemberdayaan masyarakat.
Agus Budi Santoso Kepala BPS Kota Surabaya mengatakan, data terakhir total jumlah penduduk Kota Surabaya mencapai 2,8 juta orang. Hingga 2021, sebesar 5 persen di antaranya tergolong sebagai masyarakat miskin.
Meski selama ini data itu sudah ada, namun dinilai belum sempurna. Sehingga diharapkan Regsosek mampu mencakup keseluruhan penduduk tanpa ada yang tertinggal.
“Tujuan Regsosek ingin membenahi datanya. Bukan berarti selama ini tidak ada, tapi belum seperti yang diinginkan. Jadi belum menyeluruh populasi penduduk di Indonesia. Juga penanganan kemiskinan belum sepenuhnya seperti yang diinginkan. Dua-duanya perlu diintervensi secara cepat. Regsosek nanti harus tidak boleh ada yang tidak terdata. InsyaAllah akan dirilis jelang akhir tahun 2022 ini,” kata Agus pada suarasurabaya.net, Selasa (18/10/2022).
Ia meminta masyarakat turut mengecek kedatangan petugas yang harus disertai surat tugas serta name tag barcode.
“Petugas kami akan jalan dilengkapi identitas name tag barcode, foto petugas, dan membawa tas dan surat tugas bertandatangan Kepala BPS,” tutupnya.(lta/dfn/ipg)