Sabtu, 23 November 2024

Percepat Pertumbuhan Anggrek, Unej Kembangkan Teknologi TILCS

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Parawita Dewanti, Peneliti anggrek Unej (tengah) memberikan pelatihan budi daya anggrek. Foto: Antara

Para peneliti Unit Pelaksana Teknis (UPT) Agrotechnopark Orchid Nursery Universitas Jember (Unej) Jawa Timur mengembangkan teknologi budi daya anggrek berupa Temporary Immersion Liquid Culture System (TILCS) untuk mempercepat pertumbuhan anggrek.

“Setelah mengembangkan teknologi kultur invitro pada tanaman anggrek, kami sedang mengembangkan teknologi Temporary Immersion Liquid Culture System (TILCS) untuk memperpendek waktu budi daya anggrek,” kata Parawita Dewanti, peneliti anggrek Unej dalam siaran pers yang diterima Antara di Jember, Sabtu (15/10/2022).

Ia menyatakan dengan teknologi TILCS yang menggunakan kultur cair, pertumbuhan anggrek lebih cepat empat bulan dibandingkan dengan cara yang biasa dilakukan.

Aklimatisasi anggrek juga lebih cepat mengingat anggrek muda bisa menjalani proses aklimatisasi pada usia 6-8 bulan, sedangkan dengan cara biasa baru bisa aklimatisasi pada usia 10-12 bulan.

“Kami juga mengembangkan dan memproduksi penyimpanan benih sintetik anggrek,” ucap Parawinta yang juga akademisi Fakultas Pertanian Unej itu.

Ia menjelaskan tentang caranya yakni benih buatan yang embrionya berasal dari kultur jaringan kemudian dienkapsulasi dengan alginat yang diperkaya dengan nutrisi dan hormon sehingga bentuknya seperti benih.

“Penyimpanan benih sintetik anggrek selain aman juga praktis,” tuturnya.

Para peneliti anggrek di UPT Agrotechnopark telah mengembangkan dua varietas anggrek baru yang dinamakan Dendobrium Unej-1 dan Dendobrium Unej-2 pada tahun 2019.

Ia mengatakan dengan dukungan penuh UPT Agrotechnopark Unej, Agrotechnopark Orchid Nursery terus melaksanakan juga hilirisasi produk hasil penelitian di antaranya dengan desiminasi hasil penelitian kepada mahasiswa, baik internal maupun eksternal Unej, serta masyarakat luas.

“Bentuknya dalam komersialisasi anggrek hasil silangan lokal, integrasi dalam kegiatan pembelajaran, maupun pelatihan kepada khalayak umum,” tuturnya.

Usmadi Ketua UPT Agrotechnopark Unej juga mengatakan anggrek berpotensi menjadi bisnis yang menjanjikan mengingat harganya relatif stabil dibandingkan dengan komoditas pertanian lainnya.

“Perawatannya pun mudah mengingat anggrek cocok di iklim tropis Indonesia,” ujarnya.

Ia menjelaskan anggrek juga memiliki kekhasan pada warna bunga, bentuk, dan bunga yang tahan lama.

“Dan jangan lupa, Indonesia memiliki banyak varietas anggrek asli yang menjadi sumber genetik yang tidak dimiliki negara lain. Anggrek asli Indonesia itu berpotensi diekspor ke luar negeri,” pungkas Usmadi.(ant/rum/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs