Sabtu, 23 November 2024

KIB bakal Umumkan Capres Menjelang Akhir Pendaftaran Pemilu 2024 Karena Belum Punya Calon Kuat

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Airlangga Hartarto Ketum Golkar memberikan keterangan bersama Zulkifli Hasan Ketum PAN, dan Suharso Monoarfa Ketum PPP, usai mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024, Rabu (10/8/2022). Foto: Farid suarasurabaya.net

Teguh Yuwono Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro menyebut wajar kalau Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menunggu sampai batas akhir untuk mengumumkan calon presiden yang diusung pada Pemilu 2024.

Menurutnya, strategi itu mengindikasikan KIB masih harus memperdalam komunikasi politik dan menemukan sosok calon presiden yang tepat, dari dalam mau pun luar koalisi.

“Di internal partai KIB masih berbeda pandangan soal siapa yang akan diusung sebagai capres. Sehingga, perlu komunikasi dan simulasi,” ujarnya di Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Dia melanjutkan, ada dua hal yang membuat KIB butuh waktu cukup lama untuk menentukan calon presiden.

“Yang pertama, KIB tidak memiliki calon yang kuat untuk menjadi sentral atau media darling. Sehingga, mereka mengambil pendekatan legalistik calonnya diusung jelang penutupan pendaftaran,” paparnya.

Yang kedua, KIB dan juga parpol lain masih menunggu keputusan PDI Perjuangan.

“Saya yakin KIB masih nunggu PDIP, karena PDIP juga belum mengambil sikap. Makanya, tidak ada pilihan kecuali menunggu sampai garis akhir,” tambahnya.

Jelang Pemilu 2024, ada dua nama yang sudah mengemuka dicalonkan sebagai capres, yaitu Prabowo Subianto dari Gerindra, dan Anies Baswedan yang diusung Partai NasDem.

Terkait hasil survei yang mengangkat pasangan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto, menurut Teguh masih ada ganjalan dari keduanya.

“Soal Ganjar, kan saling menyandera antara Ganjar-PDIP dan partai lain. Menurut saya Pak Ganjar tidak akan mau ambil langkah terlalu awal. Walau surveinya Ganjar-Airlangga tinggi, itu tidak jadi jaminan bagi Ganjar untuk mau diusung Golkar,” imbuhnya.

Sebelumnya, Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar mengatakan deklarasi calon presiden (capres) yang akan diusung KIB akan dilakukan menjelang pendaftaran Pemilu mendatang, yang dijadwalkan September 2023.

Airlangga menambahkan, KIB masih membuka diri untuk partai lain bergabung, termasuk dengan PDI Perjuangan.

“Jilid terakhir. Jadwal pemilu kan September 2023 pendaftarannya,” kata Airlangga, Rabu (12/10/2022).

Sementara itu, Pangi Syarwi Chaniago Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting menilai, KIB sebenarnya dibentuk untuk mewadahi capres potensial yang tidak mendapat tiket Pilpres 2024.

Karena itu, besar kemungkinan KIB mengusung sosok potensial seperti Ganjar Pranowo.

“KIB menurut saya disiapkan untuk capres eksternal. Seperti kendaraan untuk Ganjar Pranowo,” ungkapnya.

Kader KIB, sambung Pangi, akan lebih diposisikan sebagai pengisi kursi cawapres berpasangan dengan capres yang diambil tokoh ekstenal.

“Kalau ada dari kader KIB itu posisinya, saya lihat potensinya pada cawapres. Tapi, capresnya tetap dari tokoh eksternal atau capres potensial namun belum mendapat dukungan dari parpol tertentu,” sebutnya.

Di sisi lain, Pangi melihat peluang Ganjar maju di Pilpres 2024 akan lebih besar dari PDIP dibanding dari KIB.

“Ganjar dengan PDIP peluangnya lebih besar ketimbang dengan KIB,” tambahnya.

Artinya, mecil kemungkinan PDIP bergabung dengan KIB, karena gengsi politik dari PDIP sebagai partai besar.

Kerja sama politik PDIP dan KIB akan mungkin terjadi kalau PDIP menjadi partai penentu dalam koalisi tersebut.

“Levelnya PDIP bukan level pengikut, tapi dia partai penentu. Jadi, gengsi politiknya bukan pelengkap atau meramaikan koalisi saja,” pungkasnya.(rid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs