Sabtu, 23 November 2024

Tingkat Pengangguran di Inggris Capai Rekor Terendah Baru Sejak 1974

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Jumlah orang yang menganggur selama 6 hingga 12 bulan meningkat pada periode Juni-Agustus, sementara terdapat penurunan untuk pengangguran jangka pendek (hingga 6 bulan) dan jangka panjang (lebih dari 12 bulan), menurut Kantor Statistik Nasional (Office for National Statistics/ONS). Foto: Xinhua

Kantor Statistik Nasional (Office for National Statistic/ONS) mencatat dalam periode tiga bulan hingga Agustus tingkat pengangguran di Inggris menjadi 3,5 persen. Angka tersebut terendah sejak Februari 1974, di saat penyakit jangka panjang memaksa sejumlah pekerja meninggalkan pasar tenaga kerja.

Menurut data resmi OSN, Selasa (11/10/2022), jumlah orang yang menganggur selama 6 hingga 12 bulan meningkat pada periode Juni-Agustus, sementara terdapat penurunan untuk pengangguran jangka pendek (hingga 6 bulan) dan jangka panjang (lebih dari 12 bulan).

Sementara itu, tingkat ketidakaktifan ekonomi bagi orang-orang yang tidak bekerja atau tidak mencari pekerjaan meningkat sebesar 0,6 poin persentase menjadi 21,7 persen dalam periode tiga bulan tersebut. Peningkatan ini didorong oleh orang-orang yang tidak aktif karena menderita penyakit jangka panjang atau karena mereka adalah pelajar.

Jumlah orang yang tidak aktif secara ekonomi akibat penyakit jangka panjang naik ke rekor tertinggi, ungkap ONS.

Melansir Antara, tingkat penyerapan tenaga kerja Inggris untuk periode Juni-Agustus berada di angka 75,5 persen, 0,3 poin persentase lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya pada Maret-Mei.

“Saat angka pengangguran turun, angka lapangan kerja pun turut menurun, karena (jumlah) tenaga kerja terus menyusut,” kata wadah pemikir Resolution Foundation. “Tingkat ketidakaktifan ekonomi yang tinggi memunculkan tantangan bagi agenda pertumbuhan pemerintah, mengingat pertumbuhan pada tahun 2010-an sebagian besar didorong oleh meningkatnya lapangan kerja,” ujarnya.

Pertumbuhan rata-rata total gaji termasuk bonus adalah 6 persen, sedangkan pertumbuhan gaji reguler yang tidak meliputi bonus adalah 5,4 persen di kalangan karyawan pada periode Juni-Agustus. Ini merupakan pertumbuhan terkuat dalam hal gaji reguler yang tercatat di luar periode pandemi Covid-19, tambah ONS.

“Jika digabungkan dengan tingkat pengangguran yang rendah dan kenaikan gaji, kami tidak melihat alasan mengapa Bank of England akan menghentikan rangkaian kenaikan suku bunga dalam pertemuannya pada awal November,” ujar Kitty Ussher, Kepala Ekonom di Institute of Directors.(ant/gat/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs