Jumat, 22 November 2024

Pemkot Surabaya Kebut Pembangunan Drainase Cegah Banjir

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengecek drainase Jalan Simpang Dukuh dan Jalan Kenari Surabaya, Selasa (19/7/2022). Foto: Retha suarasurabaya.net

Eko Yuli Prasetyo Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya mengatakan masifnya pembangunan sistem drainase di Kota Surabaya dikarenakan anggaran untuk ini sudah tersedia, selain itu juga menghindari potensi banjir di musim hujan.

“Makanya di tahun 2022 ini Alhamdulillah sudah lewat pandemi jadi secara anggaran pun sudah bisa disediakan, untuk itu harus segera direalisasikan. Konsekuensinya apa, terlihat sangat banyak drainase-drainase yang dikerjakan secara bersamaan. Selain itu kenapa dikerjakan secara bersamaan tidak secara bertahap, karena kita diburu musim hujan juga. Artinya kita berpacu dengan hujan, apalagi prediksi teman-teman BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), musim hujan akan maju 2 sampai dengan 3 dasarian,” ujarnya saat berbincang di program Semanggi Suroboyo, Jumat (7/10/2022).

Eko menjabarkan anggaran pembangunan drainase di Kota Surabaya tahun 2022 terbagi menjadi tiga sub anggaran antara lain pembangunan sistem drainase sebanyak Rp237 miliar, rehabilitasi sistem drainase sebanyak Rp114 miliar dan operasional sistem drainase sebanyak Rp74 miliar.

“Jadi dari totalnya kalau dari tahun 2022 ini sudah mencapai Rp450 miliar,” katanya.

Dia menjelaskan lebih lanjut terdapat 55 lokasi pembangunan drainase dengan inovasi berupa sodetan-sodetan baru.

“Khusus saluran drainase itu ada 55 lokasi pembangunan drainase dan itu mungkin inovasi tahun ini, artinya membuat sodetan-sodetan baru. Jadi tidak hanya sekadar peningkatan saluran eksisting saja tetapi ada bentuk percepatan ketika turunnya genangan,” tuturnya.

Sedangkan untuk rumah pompa banjir, lanjut eko, ada sekitar 67 rumah pompa banjir dengan kapasitas antara 0,5 – 3 meter kubik di Surabaya.

“Kalau kami total ada sekitar 160 unit pompa banjir yang ada di rumah pompa banjir tersebut. Titik-titiknya tersebar di sekitar kota Surabaya. Tersebar dalam artian kita juga menyesuaikan dengan sistem alirannya, rata-rata ada di hilir atau di muara, contohnya bisa kita lihat di pompa air greges, pompa air wonorejo itu posisinya ada di muara-muara sungai,” ujar Eko.

Eko menambahkan output dari pembangunan sistem drainase tersebut diharapkan dapat menurunkan genangan yang ada di tengah kota Surabaya yakni di Jalan Embong Malang, Panglima Sudirman, Basuki Rahmat, dan Jalan Pahlawan.(gat/dfn/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs