Sabtu, 23 November 2024

‎Keluarga Penumpang Sebut Lion Air Tidak Punya Empati

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Penjelasan Proses Evakuasi dan Pencarian Lion Air JT 610 kepada keluarga penumpang tersebut di Hotel IBIS, Cawang, Jakarta Timur. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Ini terungkap dalam Penjelasan Proses Evakuasi dan Pencarian Lion Air JT 610 kepada keluarga penumpang tersebut di Hotel IBIS, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).

Hadir dalam acara tersebut Budi Karya Sumadi Menhub, Marsdya Muhammad Syaugi Kepala Basarnan, Soerjanto Tjahjono Ketua KNKT, Brigjen (Pol) Arthur Tampi (Kapusdokkes Polri), dan Laksamana Muda Yudo Margono Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) yang mewakili Panglima TNI. Acara ini juga dihadiri Rusdi Kirana pemilik Lion Air dan beberapa pejabatnya.

Satu-persatu para pejabat diatas menjelaskan secara detail kerja mereka dalam proses evakuasi atas jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 serta info terkini dalam penanganan evakuasi tersebut. Tetapi dari pihak Lion Air sama sekali tidak menyampaikan paparannya.

Setelah semua selesai, maka, tiba saatnya keluarga penumpang diberi kesempatan bertanya. Orang tua Randi Johan Ramadhan mengucapkan terimakasih kepada tim Basarnas dan Tim lainnya yang terlibat dalam dalam proses evakuasi.

“Kami merasa tersanjung, begitu cepatnya bapak-bapak datang ke tempat sana, dan itu saya ikuti pada saat pertama mendengar adanya lost contact. Saya juga berterima kasih kepada bapak (almarhum) Syachrul Anto yang menjadi pahlawan bagi kami,” ujar bapaknya Randi di hotel Ibis Cawang, JakartaTimur, Senin (5/11/2018).

Akan tetapi, orang tua Randi tersebut tidak mau mengucapkan terima kasih kepala Lion Air

“Tapi tidak untuk Lion, maaf, khususnya pak Rusdi Kirana (pemilik Lion Air) saya anggap gagal,” kata dia disambut tepuk tangan keluarga penumpang Lion Air JT 610 lainnya.

Menurut dia, pihak lain tidak mempunyai empati. Terbukti, dirinya tidak pernah ditelepon sama sekali oleh pihak Lion.

“Saya ingin memberi perhatian kepada pak Rusdi Kirana dan tim. Ini kejadian yang ke berapa kalinya. Saya sampai hari ini tidak pernah dihubungi sama sekali oleh pihak Lion. Jangankan empati, nelpon pun tidak, Pak,” jelas dia.

Menurut ayah Randi, kalau Lion mempresentasikan uang, itu memang kewajibannya dan sudah menjadi aturan.

“Kami ini keluarga, perlu dirangkul, tapi tidak ada sedikitpun telpon. Itu yang jadi permasalahan. Kami kehilangan anak kami terkasih, Pak, bukan barang yang kita buang ke laut seperti itu. Tidak ada empati sedikitpun dari pihak Lion,” tegasnya.

Ungkapan yang sama juga disampaikan beberapa keluarga penumpang lainnya. Bahkan soal makan di hotel tempat mereka ditampung oleh pihak Lion, juga terpaksa mereka mencari makan sendiri.


Rusdi Kirana (kanan) dan pejabat Lion Air hanya berdiri di depan audiens. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Sementara dalam acara ini, tidak ada tanggapan dari Rusdi Kirana maupun pejabat manajemen Lion Air. Rusdi Kirana dan pejabat Lion lainnya hanya berdiri ketika keluarga penumpang minta mereka berdiri.


Usai acara, Rusdi Kirana langsung meninggalkan lokasi. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Usai acara, wartawan yang sudah menyiapkan tempat diluar gedung untuk klarifikasi dengan Rusdi Kirana jug diabaikan. Rusdi Kirana lebih memilih meninggalkan lokasi dan menjauhi arah kerumunan wartawan yang sudah menunggu.(faz/dim/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs