Vensya Sitohang Direktur Kesehatan Jiwa (Keswa) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, sebanyak 4.304 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Indonesia terdeteksi menjalani hidup dengan cara dipasung hingga triwulan II 2022.
“Untuk pasung, angkanya cukup tinggi. Pada 2020 cukup turun rendah, karena fokus kan Covid-19, karena mungkin pendataan surveilans di puskesmas beralih ke Covid-19,” katanya dalam konferensi pers Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2022 di Jakarta, Rabu (5/10/2022) dikutip Antara.
Berdasarkan data Kemenkes jumlah ODGJ yang menjalani pasung pada 2019 mencapai 4.989 orang, 2020 sebanyak 6.452 orang, 2021 sebanyak 2.332 orang, dan triwulan II 2022 mencapai 4.304 orang.
Ia mengatakan upaya pihaknya dalam membebaskan ODGJ ditempuh dengan melibatkan organisasi profesi terkait melalui pendekatan edukasi kepada keluarga maupun masyarakat sekitar.
“Edukasi yang kami sampaikan bahwa ODGJ harus disembuhkan dan dibawa ke fasilitas kesehatan. Misalnya saja memikirkan masalah pasung itu sebenarnya masalah sosial sehingga harus diajari oleh petugas Puskesmas, RT/RW harus paham agar ODGJ dibawa ke rumah sakit,” katanya. (ant/bil/ipg)