Jumat, 22 November 2024

Mitos Daging Kambing, Benarkah Bisa Tingkatkan Libido?

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi satai daging kambing. Foto: Freepik

Mitos terkait efek samping dari mengonsumsi daging kambing sudah sangat meluas di masyarakat Indonesia. Mulai dari penyebab meningkatnya kolesterol hingga dipercaya dapat meningkatkan libido atau tingkat keperkasaan pada pria.

Dokter Cindiawaty J. Pudjiadi, MARS, MS, SP.GK Dokter spesialis gizi klinik dari RS Medistra menjawab beberapa mitos terkait daging kambing tersebut.

“Daging kambing itu sumber protein, dan sumber protein itu dibutuhkan untuk menjadikan kita perkasa,” ujar Cindy saat dijumpai Antara di Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022).

Kendati demikian Cindy mengingatkan bahwa sumber protein tidak hanya berasal dari daging saja.

Cindy kemudian membenarkan bahwa protein memang bisa membantu pembentukan massa otot sehingga seseorang menjadi tampak lebih perkasa, namun kondisi itu bisa didapat tidak secara instan.

“Mikirnya kalau makan kambing, semua naik. Padahal perlu proses dan banyak faktor yang mempengaruhi,” tambah Cindy.

Cindy menjelaskan beberapa zat penting seperti zinc, magnesium, B12 dan arginine bila mengalami defisiensi maka akan berhubungan dengan disfungsi ereksi. Daging kambing selain sebagai sumber protein juga mengandung zat-zat penting tersebut.

Namun, bukan hanya kambing yang memiliki nutrien untuk meningkatkan keperkasaan.

“Jadi tidak hanya punya si daging kambing saja. Proses pemenuhannya itu perlu jangka panjang. Jadi nggak langsung instan. Nggak kayak kalau kita minum obat kuat atau apa yang efeknya langsung. Dia perlu proses,” papar Cindy.

“Dengan kita menurunkan lemak tubuh kita dan mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, itu akan jadi terbantu untuk meningkatkan keperkasaan. Jadi bukan serta merta makan daging kambing, langsung perkasa,” imbuhnya.

Selain itu, mitos yang beredar mengenai daging kambing adalah dipercaya dapat meningkatkan kolesterol. Sehingga, daging kambing umumnya banyak dihindari oleh orang-orang yang menderita kolesterol.

Akan tetapi, Cindy menjelaskan bahwa daging kambing justru memiliki tingkat kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi atau daging domba. Oleh sebab itu, penderita kolesterol sebenarnya masih diizinkan untuk mengonsumsi daging kambing.

Cindy mengatakan selama panganan dari daging kambing tidak banyak mengandung minyak, itu masih tergolong aman. Selain itu daging kambing itu merupakan salah satu sumber protein, vitamin dan mineral.

“Ada lemaknya, tapi ternyata daging kambing itu lemaknya lebih rendah. Kolesterolnya juga lebih rendah kalau dibandingkan dengan daging sapi dan domba,” sambungnya.

Lebih lanjut, Cindy memaparkan bahwa meskipun masih diizinkan mengonsumsi daging kambing, penderita kolesterol tetap harus memperhatikan proses pengolahan daging tersebut. Sebab, pengolahan daging kambing itulah yang dapat mempengaruhi tingkat kolesterol seseorang.

“Dagingnya nggak ada dosa, yang salah itu pengolahannya. Pengolahannya itu sering kan tambahin santan yang banyak biar enak. Jadi itu tambahannya yang dosa. Makan sate kambing boleh nggak? Boleh asal jangan pakai lemak-lemaknya. Kalau tensinya tinggi minta jangan terlalu banyak garam,” pungkasnya.(ant/gat/ipg)

Berita Terkait

Nutrisi di Balik Daging Kambing

Mitos Seputar Daging Kambing


Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs