Sabtu, 23 November 2024

Rotary Club Surabaya Timur Bagikan 50 Kaki Palsu

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilza Ifadotul asal Pamekasan, Madura salah satu peserta saat menerima kaki palsu secara simbolis oleh Rotary Club Surabaya Timur, Kamis (29/9/2022). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Rotary Club Surabaya Timur membagikan 50 kaki palsu kepada masyarakat disabilitas, Kamis (29/9/2022).

David Kurniawan Presiden Clud Rotary Club Surabaya Timur menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini untuk membantu warga kurang mampu terutama yang mengalami disaibilitas. Agar mereka bisa lebih mudah menjalani aktivitas sehari-hari.

“Kami lakukan skrining terlebih dahulu kepada warga melalui anggota kami di beberapa wilayah. Tujuannya agar pemberian kaki palsu ini bisa tepat sasaran ke warga yang benar-benar membutuhkan,” kata David saat ditemui suarasurabaya.net, Kamis.

Para peserta penerima kaki palsu ini tidak hanya datang dari Surabaya saja, beberapa dari mereka ada yang datang dari berbagai daerah. Seperti, Mojokerto, Blitar, Gresik, Madura, hingga Lumajang.

Para peserta penerima kaki palsu yang diberikan oleh Rotary Club Surabaya Timur pada Kamis (29/9/2022). Foto: Wildan suarsurabaya.net

David melanjutkan, kegiatan pemberian kaki palsu ini sudah berjalan di tahun keempat. Khusus tahun ini pihaknya berupaya mencari kolaborasi untuk menambahan anggaran dana untuk membeli kaki palsu.

Pihaknya bisa berkolaborasi dengan Rotary Club Klopenburg Jerman untuk menambah besaran anggaran dalam bentuk donasi dalam menjalankan aksi sosial ini.

“Dari tahun-tahun sebelumnya kami berupaya mencari dana sendiri, tapi di tahun ini kami bisa mencari donasi dan bisa memberikan bantuan kepada lebih banyak orang,” imbuhnya.

David menyebut, jika nominal kaki palsu itu senilai Rp3-4 juta. Oleh karena itu pihaknya membutuhkan kolaborasi dengan organisasi sesama supaya bisa membantu masyarakat lebih banyak lagi.

Sementara itu, Ilza Ifadotul salah satu peserta penerima kaki palsu asal Pamekasan, Madura itu mengaku senang sekali bisa mendapatkan bantuan tersebut. Ilza memerlukan bantuan tersebut karena mengalami disabilitas sejak ia lahir.

“Alhamdulillah senang, sekarang saya bisa sekolah tanpa memakai tongkat lagi,” ujar bocah kelas 3 SD tersebut.

Peserta lain juga mengucap syukur atas bantuan kaki palsu ini, seperti Amal Hayati dari Bangkalan. Perempuan usia 28 tahun itu sudah berharap lama bisa mendapatkan kaki palsu baru.

“Dulu tahun 2011 sudah pernah beri kaki palsu. Lalu disarankan oleh dokter untuk mendapatkan bantuan. Ini kali ketiga baru mendapat panggilan untuk mendapat kaki palsu,” ujar Amal.(wld/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs