Sabtu, 23 November 2024

Mahasiswa yang Hilang di Bukit Krapyak Mojokerto Ditemukan di Tebing Sedalam 45 Meter

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Jenazah Raffi Dimas Baddar mahasiswa asal Pasuruan yang ditemukan meninggal langsung dimasukkan ke dalam ambulans. Foto: Fuad reporter Maja FM

Raffi Dimas Baddar (20 tahun) mahasiswa asal Pasuruan yang setelah belasan hari hilang di Bukit Krapyak, Mojokerto, Jawa Timur akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal pada Selasa (27/9/2022) di tebing sedalam 45 meter.

Sebelum korban ditemukan, tim SAR gabungan yang terdiri dari SAR Surabaya dan juga potensi relawan Mojokerto terlebih dahulu menemukan dua selop milik Dimas di aliran sungai kering di sekitar Goa Cina tepatnya di dasar Air Terjun Kering, Sungai Kretek.

“Posisi sandal korban ini kita temukan di jurang di kedalaman lebih dari 50 meter pada Senin (26/9/2022),” ungkap Yohny Kurnianto OSC (On Scene Coordinator) Ops Sar Krapyak 2, seperti dilaporkan Fuad Reporter Maja FM.

Kata dia, berbekal petunjuk tersebut tim kemudian kembali melakukan penyisiran hingga akhirnya pada hari ini sekitar pukul 10.00 WIB korban ditemukan berada tebing di kedalaman kurang lebih 45 meter.

“Jadi posisi korban ini kita temukan di antara tebing, jika dihitung kedalaman tebing ini mencapai 50 meteran lebih. Lah korban ini ditemukan berada di antara tebing yang curam ini, karena di antara tebing ini ada ruang kisaran satu sampai dua meter dengan posisi rata. Dia (korban, Red) ditemukan sudah membusuk dengan posisi tengkurap,” bebernya.

Ia menjelaskan, mahasiswa Semester III Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra ini ditemukan berjarak sekitar 1,96 kilometer dari Musholla Makam Krapyak.

Untuk proses evakuasi jenazah pemuda asal Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan ini, SAR gabungan yang tergabung dalam pencarian mandiri itu harus mengunakan serangkaian proses evakuasi di antaranya secara vertikal yakni dengan teknik single rope technique (SRT).

Kemudian puluhan relawan menandu korban datang untuk membantu melakukan proses evakuasi.

“Proses evakuasi dari dasar jurang dengan menggunakan teknik SRT. Untuk proses evakuasi tadi kita membutuhkan waktu lima jam lebih sampai korban berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke rumah sakit,” tandas Vino.

Sementara itu, Margono Asper Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Pacet dan Pengelolaan Hutan (KPH) Pasuruan, mengatakan Tim Sar gabungan Basarnas dan relawan, TNI/ Polri, Tahura dan warga setempat mengevakuasi jenazah korban dari jurang lereng kali Sumber Luwak Putuk Puyang wilayah Tahura sekitar pukul 15.40 WIB.

“Jenazah dievakuasi menuju Bukit Krapyak oleh Tim Sar gabungan sekitar pukul 16.00 WIB,” jelasnya di Posko Ops Sar Krapyak 2, Desa Padusan, Pacet.

Ia mengatakan, jenazah korban tiba di pintu masuk Bukit Krapyak Desa Padusan sekitar pukul 17.36 WIB.

“Jenazah dievakuasi menggunakan mobil ambulans ke RSUD Dr. Soekandar Mojosari untuk dilakukan autopsi,” pungkasnya.(fad/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs