Sabtu, 23 November 2024

Korut Luncurkan Rudal Jelang Kunjungan Kamala Harris ke Korsel

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Peluncuran rudal balistik Korea Utara pada Minggu (25/9/2022) yang ditampilkan sebuah stasiun TV Korea Selatan. Foto: Reuters/Antara

Korea Utara (Korut) meluncurkan rudal balistik ke perairan lepas pantai timurnya pada Minggu (25/9/2022), menjelang latihan militer gabungan Korea Selatan-Amerika Serikat dan kunjungan Kamala Harris Wakil Presiden AS ke Seoul, Korea Selatan pekan ini.

Militer Korsel mengatakan Korut menembakkan sebuah rudal balistik jarak dekat dari kawasan dekat daerah Taechon, Provinsi Pyongan Utara, menjelang pukul 07.00 waktu setempat.

Rudal tersebut terbang sejauh 600 km dengan ketinggian 60 km dan kecepatan 5 Mach (sekitar 6.174 km/jam).

“Peluncuran sebuah rudal balistik oleh Korea Utara adalah aksi provokasi serius yang mengancam perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea dan komunitas internasional,” kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel dalam sebuah pernyataan yang dikutip Antara.

Usai peluncuran itu, Kim Seung-kyum Ketua JCS Korsel dan LaCamera Komandan Pasukan AS di Korea membahas situasi tersebut dan menegaskan kembali kesiapan mereka untuk menanggapi setiap ancaman atau provokasi dari Korut, kata JCS.

Dewan Keamanan Nasional Korsel menggelar rapat darurat untuk membahas langkah-langkah untuk menanggapi peluncuran itu.

Mereka juga mengutuk tindakan Korut itu sebagai pelanggaran yang jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dan aksi provokasi yang tidak dapat dibenarkan.

Yasukazu Hamada Menteri Pertahanan Jepang mengatakan rudal tersebut mencapai ketinggian maksimum 50 km dan kemungkinan terbang dalam lintasan yang tidak beraturan.

Hamada mengatakan rudal itu jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang dan belum ada laporan tentang dampaknya terhadap lalu lintas kapal dan pesawat.

“Tindakan Korea Utara menunjukkan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan negara kami, kawasan dan komunitas internasional, dan melakukan hal itu pada saat perang Ukraina berkecamuk, tidak termaafkan,” kata Hamada.

Hamada menambahkan bahwa Jepang telah menyampaikan protes melalui Kedutaan Besar Korut di Beijing.

Komando Indo-Pasifik AS dalam pernyataannya mengatakan pihaknya mengetahui peluncuran itu dan berkonsultasi secara intens dengan para sekutu, seraya menegaskan kembali komitmen AS pada pertahanan Korsel dan Jepang.

“Meskipun kami telah menilai bahwa kejadian ini tidak membawa ancaman pada personel atau wilayah AS secara langsung, atau terhadap sekutu kami, peluncuran rudal itu menyoroti dampak dari destabilisasi program Senjata Pemusnah Massal dan rudal balistik DPRK,” tulis pernyataan itu.(ant/dfn/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs