Sabtu, 23 November 2024

Gondol Emas 7 Kg dan Uang 200 Juta, Komplotan Perampok Asal Bangkalan Ditembak

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Komplotan perampok bersenjata api asal Bangkalan yang berhasil diamankan polisi. Foto: Anggi suarasurabaya.net

Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim menangkap komplotan perampok bersenjata api di kawasan Desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep, pada 9 Oktober lalu. Aksi perampokan itu melibatkan tujuh orang pelaku yang diketahui semuanya adalah residivis dengan kasus sama pada tahun 2013 dan 2018.

Dari tujuh perampok yang dilaporkan korban, polisi berhasil mengamankan empat pelaku berinisial S (39), ODI (51), SB (33), dan KA (56). Tiga di antaranya ditembak di kakinya karena berusaha melawan petugas. Sedangkan tiga pelaku lainnya yaitu M, B, dan H berhasil melarikan diri atau DPO.

Kombes Pol Agung Yudho Wibowo Dirreskrimum Polda Jatim mengatakan komplotan perampok asal Bangkalan ini terkenal cukup sadis dan tidak segan melukai korbannya. Seperti yang terjadi di Sumenep, komplotan ini mengincar korban yang tak lain adalah pemilik toko emas.

Pelaku yang sudah hafal dengan rutinitas korban, kata dia, menunggunya di suatu tempat. Setelah korban terlihat, komplotan ini langsung menghadangnya dan menodongkan senjata api jenis Revolver ke arah korban. Namun peluru yang disiapkan terjatuh dan pelaku lainnya langsung membacok korban hingga menderita luka parah di bagian lengannya.

“Sebelumnya mereka mempelajari rutinitas korbannya. Jadi hafal, kalau korban pulang jam berapa dan lewat di mana. Lalu mereka mengintainya dan dihadang. Salah satu pelaku menodongkan senpi dan ada juga yang membacoknya sampai korban luka parah di bagian lengannya. Hasil olah TKP, memang kami temukan satu peluru tajam,” kata Agung, Selasa (6/11/2018).

Melihat korban yang lemah, kata dia, komplotan ini langsung mengambil dua tas yang dibawa oleh korban. Perampok sadis ini berhasil membawa kabur satu tas berisi uang tunai Rp200 juta dan satu travel bag berisi bermacam-macam perhiasan emas kurang lebih sekitar 7 kilogram.

Mereka melarikan diri ke arah Bangkalan. Kemudian barang rampokannya itu dibawa ke rumah salah satu pelaku yang tak lain adalah ketua komplotan berinisial ODI. Lalu, hasil rampokannya itu dibagikan ke para anggotanya. Bahkan salah satu pelaku mengaku, hasil rampokannya itu dijual untuk membangun rumah.

“Waktu kami temukan hasil rampokan mereka, ternyata ada emas yang sudah terjual. Dibuat membangun rumah. Waktu kami survey, emang bagus sih rumahnya. Belum tahu persis berapa yang sudah dijual. Sebab catatan emasnya ada di dalam tas yang mereka ambil. Tapi yang jelas, korban mengalami kerugian sekitar Rp3 miliar,” jelasnya.

Agung mengatakan, aksi perampokan ini tidak hanya dilakukan sekali. Selain diketahui seorang residivis, mereka juga dikenal sebagai perampok antarkota. Mereka pernah beraksi di beberapa TKP, yaitu Sumenep dengan kasus perampokan emas sekitar 4 ons dan juga pernah beraksi di Jakarta. (ang/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs