Sabtu, 23 November 2024

Bamsoet: Parlemen Negara OKI Akan Menghadiri Forum MPR Dunia di Bandung

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Bambang Soesatyo Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bertemu para duta besar dari 24 negara OKI, di MPR RI, Jakarta, Senin (19/9/2022). Foto: MPR RI

Bambang Soesatyo Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menyebut ketua parlemen negara Organisasi Kerjasama Islam/OKI akan menghadiri World Forum People’s Consultative Assembly (Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat Dunia) di Gedung Merdeka, Bandung pada 24-26 Oktober 2022.  Rencananya, Joko Widodo Presiden sendiri yang akan membuka dan KH Ma’ruf Amin Wakil Presiden yang akan menutup acara pertemuan tersebut

“Para ketua parlemen dari 50-an negara angggota OKI, selain didampingi para duta besarnya akan menggunakan kendaraan resmi dari kedutaannya masing-masing, lengkap dengan bendera negaranya,” ujar Bamsoet usai bertemu para duta besar dari 24 negara OKI, di MPR RI, Jakarta, Senin (19/9/2022).

Para delegasi Forum MPR Dunia nanti juga akan melakukan History Walk dari Hotel Savoy menuju Gedung Merdeka, untuk mengenang perjuangan Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Konferensi di Gedung Merdeka itu memainkan peranan penting bagi diplomasi internasional Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia.

“Gagasan pembentukan Forum MPR Dunia dilatarbelakangi atas kebutuhan menghadirkan tatanan dunia yang harmonis dan berkeadaban, dalam rangka mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” jelas Bamsoet melalui keterangan tertulis.

Isu global yang sama-sama dihadapi saat ini antara lain adalah krisis kemanusiaan, krisis lingkungan, krisis ekonomi global, krisis pangan, krisis air, dan krisis energi. Berbagai isu global tersebut bukan hanya untuk diketahui, melainkan harus dicari jalan keluarnya, agar tidak menimbulkan dampak negatif yang lebih luas pada kehidupan umat manusia.

“Pada tingkat pemerintahan, organisasi negara-negara Islam yang sudah lama eksis antara lain Organisation of Islamic Cooperation (OIC), dan pada tingkat parlemen negara-negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim terdapat Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC). Sedangkan pada tingkat non-pemerintahan terdapat Muslim World League. Keberadaan organisasi internasional tersebut telah banyak berperan dalam upaya mendorong terciptanya perdamaian, keamanan serta kemajuan dunia Islam khususnya, serta berkontribusi dalam membangun peradaban dunia pada umumnya. Namun demikian, bukan berarti semua tantangan telah terjawab,” terang Bamsoet.

Bamsoet menambahkan, dalam memecahkan berbagai masalah global, diperlukan adanya kerjasama yang bersifat integratif, dengan melibatkan kerjasama lintas negara, lintas sektor, dan lintas lembaga pemerintahan maupun lembaga non-pemerintahan. Karena itu, menjadi sebuah keuntungan tersendiri, apabila terdapat sejumlah saluran organisasi internasional dalam rangka menyikapi persoalan yang dihadapi, salah satunya dengan menghadirkan Forum MPR Dunia.

“Pembentukan Forum MPR Dunia yang tidak permanen akan memberikan keuntungan tersendiri, karena selain lebih fleksibel, juga akan lebih lincah dalam memberikan alternatif solusi di tengah dinamika global yang sedang bergejolak. Sehingga bisa menghadirkan pemikiran dan tindakan aksi bersama dalam mengatasi berbagai krisis yang dihadapi umat manusia,” pungkas Bamsoet. (iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs