Ribuan orang bermalam di ruang terbuka di London demi mendapatkan tempat terbaik untuk melihat prosesi pemakaman Ratu Elizabeth pada Senin (19/9/2022).
Beberapa dari mereka membawa tenda, kantong tidur, ranjang tiup dan termos teh, sedangkan yang lainnya duduk atau tidur di atas tanah dengan hanya memakai jaket.
Melanie Odey, guru (60) telah bermalam di sana dalam tenda bersama dua anak perempuan dan cucunya setelah tiba pada Minggu sore waktu setempat.
“Ini kesempatan sekali seumur hidup menjadi bagian dari sejarah, untuk memberikan penghormatan,” kata Odey.
Ia menambahkan bahwa setidaknya itulah yang bisa dilakukan untuk menghormati mendiang ratu. “Dia selalu menjadi bagian besar dalam hidup saya, yang selalu ada untuk membimbing kami dan begitu peduli dengan negara ini,”ucapnya, seperti dikutip Antara, Senin (19/9/2022)
Odey mengatakan orang-orang yang juga menunggu seperti dirinya bersikap ramah. Bahkan saling berbagi cerita ketika beberapa orang berusaha tidur.
Orang-orang terus berdatangan ke lokasi, dari berbagai kelompok masyarakat yang berbaur jadi satu, tua dan muda. Mereka datang dari seluruh Inggris, dan juga dunia.
Anna Kathryn, yang datang sejak jam 03.00 pagi dari Richmond, barat daya London, dengan harapan bisa melihat prosesi pemakaman.
Seperti sebagian besar orang, dia belum pernah bertemu atau melihat Ratu Elizabeth. Namun, dia mengatakan keluarganya merasa punya ikatan personal dengan sang ratu. “Rasanya seperti ada kerabat yang meninggal, kami tidak bisa melewatkan ini, ia adalah titik terang bagi hidup setiap orang dan rasanya sinar itu sekarang menghilang” katanya.
Alistair Campbell Binnings (64) mengatakan dia meninggalkan rumahnya di Norfolk Amerika Serikat dan pergi menuju London. “Kami berada di sini hanya untuk sang ratu,” ucapnya.
Katie Williams, seorang perawat 43 tahun, yang sampai di London dan pergi menuju rute prosesi pada tengah malam.
Sambil memegang buket bunga dengan satu tangannya, dia menyebut sang ratu sebagai nenek bangsa. “Dia semacam magnet yang menarik orang-orang dari seluruh dunia. Kami semua mencintainya, kami semua menghormatinya,”pungkasnya. (ant/des/ipg)