Belum genap dua minggu, puluhan ribu buruh kembali menggelar demo menolak kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kantor Gubernur Jatim hari ini, Senin (19/9/2022). Mereka pesimis, tidak akan ditemui Gubernur lagi.
Itu diungkapkan oleh Nurudin Hidayat Wakil Sekretaris DPW FSPMI Jatim. Menurutnya, setiap kali demo buruh, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur belum pernah menemui massa.
“Selama ini tuntutan-tuntutan kita diabaikan oleh Gubernur Jatim. Kalau (Gubernur) tetap tidak bersedia menemui, kita akan aksi di jalanan, dengan longmarch dari bundaran waru menuju kantor Gubernur,” kata Nurudin pada suarasurabaya.net Senin (19/9/2022).
Sebelumnya, 6 September 2022 lalu, gabungan elemen buruh se-Jawa Timur juga menggelar demo menolak kebijakan naiknua harga BBM. Aksi longmarch dengan jalan kaki hingga menuntun sepeda motor dan berakhir orasi di deoan Kantor Gubernur Jatim itu, tetap tidak ditemui Khofifah.
Hanya, 4 kepala dinas mewakili Gubernur Jatim di antaranya Kepala Disnakertrans Jatim, Kepala Dinas Sosial, Kepala Bakesbangpol, dan Kepala Satpol PP Jawa Timur yang menemui pendemo. Tidak bisa memberi keputusan, melainkan mereka hanya membacakan surat hasil audiensi tuntutan para buruh.
Menurut Nurudin, buruh yang turun dengan jumlah berkali-kali lipat hari ini, karena tidak ada tindak lanjut dari demo sebelumnya.
“Tidak ada,” katanya.
Meski pihaknya pesimis bahwa Gubernur Jatim akan kembali tidak menemui buruh, tapi aksi unjuk rasa itu akan tetap dipusatkan ke Kantor Gubernue Jatim.
“(Alasan) pertama, untuk tempat tidak memungkin di Grahadi kalau demo dengan massa besar. Kedua, infonya Gubernur tidak suka jika Demo di Grahadi, karena Grahadi menurutnya simbol, sehingga tidak bakal ditemui. Tetapi faktanya demo di kantor Gubernur pun juga tidak mau menemui perwakilan buruh. Jadi menurut kita ini persoalan keberpihakan saja, dan Gubernur Khofifah kami nilai tidak berpihak ke pada rakyat kecil dan sangat tidak aspiratif. Untuk mendangar keluh kesah rakyat saja tidak mau,” paparnya.
Demo yang rencananya akan digelar pukul 13.00 di titik tujuan itu, diperkirakan akan diikuti sekitar 20 ribu buruh yang tergabung dalam Gerakan Aliansi Serikat Pekerja/Buruh Jawa Timur (GASPER Jatim) asal berbagai daerah di Jawa Timur. Sebanyak tiga tuntutan yang dibawa di antaranya menolak kenaikan harga BBM, meminta upah layak dan menolak omnibus law. (lta/gat)