Sabtu, 23 November 2024

ITS Gelar Isoceen 2018, Undang Pakar Kelautan Belanda

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Foto bersama peserta Isoceen 2018 di ITS Surabaya. Foto: Humas ITS Surabaya

Departemen Teknik Kelautan ITS Surabaya gelar seminar internasional, International Seminar on Ocean and Coastal Engineering, Environmental, and Natural Disaster Management (Isoceen) 2018, Rabu (7/11/2018).

Seminar yang berlangsung di Hotel Swiss Bellin Surabaya ini mendatangkan pakar-pakar internasional bidang kelautan dari Belanda.

Berlangsung selama dua hari, seminar internasional ini digelar untuk menjawab permasalahan terkait kelautan dan pesisir yang semakin kompleks di Indonesia.

Seminar internasional yang sudah diselenggarakan sebanyak enam kali ini mengupas habis terkait permasalahan teknik kelautan, teknik pantai dan manajemennya, utamanya perlindungan kawasan pesisir (coastal protection).

Bekerja sama dengan Tohoku University Jepang, HZ University and Applied Sciences Netherlands, Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI CFF) dan Nuffic Internasionalising Education Netherlands, Isoceen 2018 hadirkan pembicara utama dari Belanda.

Ketiga pembicara tersebut adalah, Prof Dano Roelvink PhD dan Assoc Prof Alvaro Semedo PhD dari IHE Delft, serta Prof Henk Jan Verhagen PhD dari TU Delft.

Pada seminar yang diikuti 120 partisipan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ini, para pembicara utama menyampaikan pentingnya perlindungan kawasan pesisir.

Kota-kota penting di Indonesia seperti Surabaya, Jakarta, dan Semarang berada di kawasan pesisir dan terancam mengalami penurunan permukaan tanah.

Prof Dano Roelvink menyampaikan bahwa penurunan permukaan tanah dan kerusakan kawasan pesisir lainnya dapat ditanggulangi dengan membuat kawasan mangrove.

Solusi tersebut diperkuat oleh Prof Henk Jan Verhagen melalui hasil penelitiannya bahwa kawasan pesisir Indonesia cocok dan ideal untuk ditanami mangrove.

Sementara itu, Assoc Prof Alvaro Semedo menyampaikan hasil penelitiannya mengenai pemodelan iklim gelombang air laut, yang dapat berfungsi untuk memprediksi gelombang air laut yang akan melanda kawasan pesisir Indonesia.

“Dengan adanya pemodelan tersebut, kita dapat menentukan langkah yang tepat untuk melindungi kawasan pesisir Indonesia, sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan kawasan pesisir,” terang Alvaro Semedo.

Seminar yang merupakan acara tahunan Departemen Teknik Kelautan ITS ini diikuti oleh 42 pemakalah.

Selain mengenai perlindungan kawasan pesisir (coastal protection), makalah yang terseleksi dalam Isoceen 2018 ini membahas berbagai topik yang berkaitan dengan bidang kelautan, yakni: Hydrodynamics and Morphodynamics, Ocean Engineering and Offshore Technology , Port and Coastal Engineering, Coastal, Delta, River and Estuary Management and Its Environmental, Natural Disaster Management, Sea Transportation and Ship Technology, Ocean renewable Energy and Development, dan Marine Science and Technology.

Makalah tersebut nantinya akan diterbitkan dalam seri Proceeding yang diindeks di Scopus dalam MATEC Web of Conference.(tok/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs