Jumat, 22 November 2024

Kenaikan BBM Tidak Berdampak Terhadap Jual Beli Mobil Bekas

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Proses inspeksi kendaraan di OLX Autos, Kamis (15/9/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak belum berdampak terhadap aktivitas jual beli mobil bekas. Pasalnya baik suplai mau pun permintaan, belum ada perubahan.

Itu diungkap Sandy Maulana Director Marketing OLX Autos Indonesia. Menurutnya, masih terlalu dini untuk menyimpulkan dampak kenaikan harga BBM terhadap industri otomotif.

“Dari kita sendiri masih mengamati efek dari kenaikan BBM itu. Belum lihat apa-apa, karena masih terlalu dini menyimpulkan baru naik 10 hari yang lalu. Kita dukung keputusan pemerintah,” kata Sandy saat Press Conference gelaran GIIAS Surabaya 2022, Kamis (15/9/2022) kemarin.

Terbukti, hari pertama gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya 2022 yang digelar pada Rabu (14/9/2022), jumlah transaksi jual beli jauh lebih tinggi dibandingkan hari pertama gelaran tahun lalu.

“Animo di Surabaya lebih tinggi dari pada perkiraan kita. Tahun ini lebih banyak mobil yang kita inspek. Berapa spesifiknya? kita target jumlah transaksi di sini 20 sampai 30 persen lebih tinggi dari tahun lalu. Sampai hari pertama kita punya learning tahun lalu, pencapaian hari pertama dibanding tahun lalu jauh lebih baik,” imbuhnya.

Sandy juga memastikan, hingga hari ini, belum ada penurunan jumlah barang jual mau pun beli. Menurutnya pola-pola dampak kenaikan BBM baru bisa tergambar setelah tiga sampai enam bulan berjalan.

“Sampai sekarang belum ada penurunan permintaan atau penurunan suplai. Kita masih amati kondisi market seperti apa,” tegasnya.

Terlebih soal perpindahan minat jual beli mobil listrik bekas, menurut Sandy belum terlihat. Ia memprediksi, kondisi itu baru terjadi antara tiga sampai lima tahun ke depan.

“Untuk mobil listrik baru naik tren setahun ke belakang. Belum banyak suplainya jadi belum banyak menjual. Tapi ke depan akan terus mengamati pasar, melihat suplai mobil listrik yang akan ada. Kami lihat mungkin tiga sampai lima tahun ke depan akan lebih banyak mobil listriknya. dan demand-nya juga akan lebih tinggi,” paparnya.

Sampai saat ini mobil-mobil paling laku di Indonesia didominasi Low MPV dengan kontribusi sebesar 50 hingga 60 persen.

“Low MPV seperti Ertiga, Avanza yang masuk dalam risk paling laku. Kalau dilihat range yang paling banyak dicari 100-200 juta rupiah,” pungkasnya. (lta/bil)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs