Jumat, 22 November 2024

Ombudsman RI Sarankan Instansi Pemerintah Berjaga 24 Jam, Antisipasi Peretas

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi hacker ketika mengeksploitasi sistem komputer untuk mengakses data atau jaringan secara tidak sah. Foto: Unsplash

Jemsly Hutabarat Pimpinan Ombudsman RI menyarankan instansi pemerintah menjaga data selama 24 jam agar tidak memberi kesempatan peretas untuk masuk.

“Ini masalah waktu, karena hacker (peretas) kerja 24 jam, teorinya memang sistem itu aman 24 jam. Akan tetapi, tidak juga karena hacker canggih. Jadi, memang solusinya karyawan bagian IT kerja 24 jam tiga sif mau tidak mau,” kata Jemsly di Denpasar, Bali, Jumat (16/9/2022) dilansir Antara.

Jemsly mengatakan hal itu terkait dengan hasil evaluasi terhadap isu peretasan data diri yang sedang ramai belakangan ini. Ia mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan kajian lebih dalam mengenai pencegahan maupun penanganannya.

Adapun penyebab dari munculnya kasus peretasan, menurut dia, salah satunya karena kurangnya sumber daya manusia yang kompeten mengenai teknologi informatika di lembaga atau instansi pemerintahan terkait, sehingga solusi yang tepat adalah kepemilikan alat canggih beserta tenaga kerja yang tepat.

“Masalahnya, orang yang pintar IT itu tidak kerja di pemerintah, mereka bekerja di perusahaan besar, ini yang membuat pekerja di pemerintah kurang. Misalnya, ingin buat sistem Satu Data Indonesia (SDI) boleh saja beli alatnya mahal. Akan tetapi, kalau orangnya tidak canggih ya, hacker tiap hari memantau,” ujarnya.

Maka dari itu, sebagai bentuk reaksi dari Ombudsman RI, pihaknya menyarankan agar lembaga setara kementerian maupun instansi pemerintah lainnya membuat tata kelola yang baik untuk pengamanan data.

Mengenai pengaduan langsung dari masyarakat mengenai kebocoran data diri, dia mengatakan bahwa hingga saat ini belum sampai kepada pihaknya. Laporan tersebut justru yang saat ini masih dinantikan Ombudsman RI agar dapat diproses.

“Justru itu yang kami genjot karena malah tidak ada laporan yang masuk kepada kami. Kalau ada laporan, kami bisa bentuk sistem pencegahan khusus. Kalau saya lihat, justru tidak ada pengaduan soal data pribadi,” kata Jemsly kepada media.

Ia melihat bahwa saat ini masyarakat cenderung tenang di tengah serangan hacker secara pribadi.

Dalam kunjungannya untuk bertemu Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali di Denpasar itu, Jemsly optimistis kasus peretasan data diri yang marak akan dapat terselesaikan apabila seluruh instansi dapat bahu-membahu meskipun penyelesaiannya akan memakan waktu relatif cukup lama. (ant/bil)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs