Sabtu, 23 November 2024

Charles III Resmi Diproklamirkan Sebagai Raja Inggris

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Pangeran Wales, William, dan Ratu Camilla dari Inggris mendengarkan saat Raja Charles III berbicara selama Dewan Aksesi di Istana St James, di mana ia secara resmi dinyatakan sebagai raja baru Inggris, setelah kematian Ratu Elizabeth II, di London, Inggris 10 September 2022. Foto: Antara

Raja Charles III berjanji meneladani mendiang ibunya pada momen peresmiannya sebagai penguasa baru Kerajaan Inggris, Sabtu (10/9/2022) waktu setempat.

Proklamasi pengangkatan pemimpin Kerajaan Inggris itu dilakukan dalam upacara bersejarah yang menampilkan tradisi berabad-abad dan arak-arakan terompet.

Meninggalnya Ratu Elizabeth II dalam usia 96 tahun, Kamis (8/9/2022), diikuti dengan beberapa hari berkabung dan pemakaman kenegaraan yang akan digelar dalam sepekan ke depan.

Charles III yang berusia 73 tahun, langsung mendapat tugas melanjutkan peran Ratu Inggris. Tapi, proklamasi baru terlaksana kemarin yang dihadiri ratusan politikus, uskup dan pegawai negeri senior dengan kostum heraldik tradisional.

Dewan yang sudah ada berabad-abad lalu dan bertugas memberi masukan kepada kerajaan, beranggotakan para penasihat, termasuk putranya dan pewaris takhta, William, istrinya Camilla dan Perdana Menteri baru Liz Truss, yang menandatangani proklamasi.

Enam mantan perdana menteri, para uskup senior dan sekumpulan politikus meneriakkan “God Save The King” ketika pengumuman Charles III sebagai raja disetujui.

“Saya sangat menyadari warisan besar dan tugas ini, dan tanggung jawab besar kedaulatan kini diserahkan kepada saya,” kata Charles III, mengutip Antara, Minggu (11/9/2022).

“Dalam memenuhi tanggung jawab ini, saya akan berusaha untuk mengikuti teladan yang menginspirasi dalam menegakkan pemerintahan konstitusional dan mencapai perdamaian, keharmonisan dan kesejahteraan rakyat di kepulauan ini dan di wilayah Kerajaan Inggris di seluruh dunia,” imbuhnya.

Kemudian, di atas sebuah balkon yang menghadap lapangan Friary Court di Istana St James, David White selaku Garter King of Arms membacakan proklamasi itu dengan diiringi suara terompet.

“Ketika Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan ampunan-Nya, mendiang wanita berdaulat kita Ratu Elizabeth Kedua yang diberkati dan dikenang secara mulia, dengan kematiannya mahkota Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara hanya berhak diserahkan kepada Pangeran Charles Philip Arthur George,” kata White.

Para serdadu berseragam tradisional merah tua menyambut gembira ketika White meminta tiga sorakan bagi sang raja.

Ratusan warga diizinkan masuk ke lapangan untuk menyaksikan upacara itu, termasuk anak-anak kecil yang duduk di pundak orangtua mereka, seorang wanita yang memegang bunga dan seorang lansia yang duduk di kursi rodanya.

Sekadar informasi, Charles III adalah raja ke-41 dalam silsilah Raja Normandia William Sang Penakluk yang merebut takhta Inggris pada 1066.

Upacara itu meneruskan tradisi proklamasi sejak ratusan tahun lalu untuk mengumumkan raja dan ratu baru dan menjadi proklamasi pertama yang disiarkan di televisi.

Bagi kebanyakan warga Inggris, menyaksikan acara itu menjadi pengalaman pertama mereka, karena Elizabeth II adalah satu-satunya penguasa kerajaan yang pernah mereka kenal.

Charles baru berusia 3 tahun ketika ibunya dinobatkan sebagai Ratu pada 1952.(ant/dfn/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs