Jumat, 22 November 2024

Tolak Kenaikan BBM, Demo Mahasiswa di Mojokerto Sempat Diwarnai Kericuhan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Demo mahasiwa di Mojokerto saat membakar ban, Rabu (7/9/2022). Foto: Fuad Maja FM

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus terdiri dari berbagai organisasi mahasiswa dan aliansi BEM Mojokerto, mengelar aksi penolakan kenaikan BBM.

Aksi yang digelar pada Rabu (7/9/2022) siang tersebut, sempat diwarnai pemblokadean jalan nasional dan pembakaran ban yang menimbulkan kericuhan.

Ratusan mahasiswa dari HMI, PMII, IMM, GMNI dan aliansi BEM Mojokerto, diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia raya dan memblokade perempatan Kenanten di Jalan By Pass Mojokerto.

Mereka membentangkan spanduk penolakan tarif kenaikan harga BBM yang diumumkan pada Sabtu 3 September 2022.
Usai memblokade perempatan Kenanten, mereka bergerak menuju DPRD Kota Mojokerto, dan membawa bekas ban tersebut.

Ratusan anggota kepolisian, TNI maupun Satpol PP ikut terlibat untuk mengamankan jalannya aksi demo yang dilakukan mahasiswa tersebut.

Selain itu, dalam aksi yang berlangsung di depan Gedung DPRD Kota Mojokerto ini, mahasiswa meminta kepada AKBP Wiwit Kapolres Mojokerto Kota untuk meminta agar menindak tegas anggotanya yang diduga memukul mahasiswa saat mengamankan aksi massa penolakan BBM bersubsidi.

“Tuntutan kita yang paling utama adalah menolak kenaikan harga BBM yang ditetapkan kemarin tanggal 3 September 2022,” ujar Ahmad Rofi’i, Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Mojokerto seperti dilaporkan Fuad reporter Maja FM pada suarasurabaya.net.

“Kami menuntut agar Menteri Keuangan, Bu Sri mulyani untuk turun dari jabatannya. Karena beliau tidak selesai dalam menuntaskan keuangan negara, kurs rupiah juga naik, harga BBM yang katanya mau diturunkan dan ternyata masyarakat kena prank,” tambahnya. (fad/des/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs