Jumat, 22 November 2024

BPS Jatim: IHK Bulan Agustus, Surabaya Satu-satunya yang Mengalami Inflasi

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Dadang Hardiawan Kepala Badan Pusat Statistik Jatim saat memberikan keterangan usai rilis di Gedung BPS Jatim, Kamis (1/9/2022). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Badan Pusat Statistik Jawa Timur mencatat nilai inflasi Jatim di bulan Agustus 2022 sebesar 0,09 persen. Inflasi month on month (Agustus 2022 terhadap Desember 2021) sebesar 4,05 persen, sementara inflasi year on year (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) sebesar 5,20 persen.

Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim, satu-satunya yang mengalami inflasi di bulan Agustus 2022 adalah Surabaya. Sedangkan tujuh kota sisanya mengalami deflasi.

Kota Pahlawan mengalami inflasi sebesar 0,26 persen. Tujuh kota yang mengalami deflasi antara lain Sumenep sebesar 1,13 persen, Probolinggo 0,65 persen, Banyuwangi 0,55 persen, Jember 0,47 persen, Madiun 0,42 persen, Malang 0,03 persen, dan Kediri 0,01 persen. Deflasi terdalam dialami oleh Sumenep dan yang terendah adalah Kediri.

Dadang Hardiawan Kepala BPS Jatim menjelaskan, penyebab inflasi Surabaya karena terjadi kenaikan harga pada indeks kelompok pengeluaran.

“Untuk Kota Surabaya faktornya pada indeks pengeluaran untuk kelompok pendidikan sebesar 4,04 persen. Masyarakat banyak mengalokasikan ke situ,” ujar Dadang saat memberikan keterangan, Jumat (2/9/2022).

Untuk diketahui, deflasi merupakan kondisi di mana suatu barang ada pada jumlah yang banyak namun tidak diikuti oleh jumlah uang yang beredar di masyarakat sehingga, beberapa komoditas mengalami penurunan harga secara terus menerus.

Sedangkan inflasi, adalah kondisi yang mana peredaran uang di masyarakat cukup tinggi namun tidak diikuti dengan jumlah komoditas yang mencukupi, sehingga mempengaruhi kenaikan harga-harga barang pengeluaran.

Dadang melanjutkan, kelompok pendidikan bukan penyebab tunggal terjadinya inflasi. Pada indeks pengeluaran juga dipengaruhi meningkatnya kelompok lain yang mengalami inflasi. Yaitu makanan dan minuman sebesar 0,71 persen, pakaian dan alas kaki 0,49 persen, perawatan pribadi 0,44 persen, perumahan dan bahan bakar rumah tangga 0,43 persen, transportasi 0,28 persen, perlengkapan dan pemeliharaan rumah tangga 0,24 persen, dan kesehatan 0,15 persen.

Kemudian, terkait pantauan BPS Jatim terhadap perubahan harga pada tingkat konsumen selama Agustus 2022 di delapan kota IHK Jatim, menunjukkan ada kenaikan harga yang tinggi di sebagian komoditas.

“Dari delapan kota gabungan IHK terjadi inflasi 0,09 persen dari 111,50 persen di bulan Juli kemarin menjadi 111,60 pada Agustus bulan ini,” imbuh Dadang.

Tidak hanya itu BPS Jatim juga membuat perbandingan untuk catatan inflasi dan deflasi dari enam Ibu Kota Provinsi di Pulau Jawa. Kata Dadang, di antara enam Ibu Kota tersebut, inflasi masih menghantui Kota Surabaya.

“Sedangkan sisanya mengalami deflasi. Deflasi terdalam dialami Kota Semarang sebesar 0,44 persen, lalu Bandung 0,24 persen, Sedang 0,16 persen, Yogyakarta 0,12 persen, dan Jakarta 0,11 persen,” pungkasnya.(wld/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs