Sabtu, 23 November 2024

Gubernur Jatim dan KSAD Kunjungi Gresik Tinjau Program Penurunan Stunting

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim bersama Jendral TNI Dudung Abdurahman Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) saat berkunjung ke Gresik, Kamis (1/9/2022). Foto: Humas Pemprov Jatim.

Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur bersama Jenderal TNI Dudung Abdurahman, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) saat berkunjung ke Gresik turut meninjau program penurunan stunting pada anak, Kamis (1/9/2022).

Dalam kesempatan itu Khofifah menjelaskan bahwa salah satu langkah efektif dalam pencegahan dan mempercepat penurunan stunting yakni dengan menerapkan pola hidup sehat sejak usia remaja.

Menurut Gubernur Jatim itu, pola hidup sehat ini yang harus diikuti dari seluruh jenjang usia dan dilaksanakan sejak usia remaja guna memangkas terjadinya stunting di Jawa Timur.

“Pencegahan stunting harus dilaksanakan sejak usia remaja. Utamanya anak-anak yang saat ini sekolah di jenjang SMP. Karena pencegahan stunting jika dilakukan setelah menikah dirasakan sudah terlambat,” ungkap Khofifah saat talkshow Program Penurunan Stunting di GOR Pusponegoro, Gresik, Kamis (1/9/2022).

Khofifah menegaskan, bahwa untuk menurunkan angka stunting secara signifikan dibutuhkan format pendekatan yang komprehensif.

Contohnya seperti program Bapak dan Bunda Asuh Stunting di daerah. Melalui program itu, diharapkan ada keberlanjutan pendampingan dan pengawalan sehingga berbagai kebutuhan gizi bayi balita dan anak stunting dapat dimaksimalkan.

Pemprov Jatim, lanjut Khofifah terus membangun sinergi sedetail mungkin bersama seluruh elemen strategis dengan melibatkan peran serta Forkopimda maupun Bupati/Walikota.

Bahkan, rapat koordinasi terus dilakukan secara khusus membahas tentang percepatan penurunan stunting di Jatim. Tak hanya itu, Pemprov Jatim bersama Pemkab/Pemkot terus melakukan pemetaan sedetail detailnya.

“Saya yakin kehadiran Bapak KSAD di Jatim dalam mengukuhkan Bapak Bunda Asuh Anak Stunting di Gresik ini gaungnya bisa diikuti di seluruh Indonesia. Apa yang dicontohkan adalah bentuk referensi dari upaya gotong royong,” jelasnya.

Seorang anak dan ibunya saat mengikuti kegiatan peninjauan stunting oleh Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dan Jendera l TNI Dudung Abdurahman Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), di Gresik, Kamis (1/9/2022). Foto: Humas Pemprov Jatim.

Sampai saat ini Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 prevalensi stunting di Jatim sebesar 23.5 persen yang artinya dibawah rata rata nasional yang mencapai 24.4 persen.

Pemprov Jatim terus berupaya bekerja keras agar penurunan stunting bisa dilakukan secara lebih masif di 38 kab/kota di Jatim.

Sementara itu, Dudung Abdurahman mengatakan bahwa kehadirannya di Gresik ini untuk melihat realisasi dari program penanganan anak stunting apakah sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Pada hari ini juga, KSAD itu juga melakukan pengukuhan para pejabat di lingkungan Gresik untuk selanjutnya dijadikan bapak dan bunda asuh anak stunting.

“Untuk semuanya, ini adalah harapan kita semua sejalan arahan dari Bapak Presiden agar stunting di Indonesia bisa ditekan dan diturunkan melalui bapak dan bunda asuh ini menjadi 14 persen,” tegasnya.

Jenderal Dudung memastikan bahwa peran TNI-AD akan senantiasa membantu pemerintah daerah dan BKKBN dalam mempercepat penurunan stunting di Indonesia.

“Mudah-mudahan anak-anak stunting di wilayah Gresik dan Provinsi Jatim bisa turun kasusnya,” tegasnya.(wld/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs